my




Menghitung sel darah merah dan sel darah putih

Menghitung sel darah merah dan sel darah putih



UNTUK MENDAPATKAN FILE INI klik disini




LAPORAN FISIOLOGI HEWAN
MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERYTROSIT)
DAN SEL DARAH PUTIH (LEUKSIT)

OLEH :
ZAINUDIN
NIM : 0804113884



lambang unrI HITAM PUTIH






FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
LABORATORIUM BIOLOGIPERIKANAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012






DAFTAR ISI


Isi                                                                                                                Halaman

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... iv
I.    PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum...................................................................................... 2
1.3. Manfaat Praktikum.................................................................................... 2

II.  TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3

III. BAHAN DAN METODE................................................................ ............. 5
      3.1. Waktu dan Tempat.................................................................................... 5
      3.2. Bahan dan Alat.......................................................................................... 5
      3.3. Metode Praktek......................................................................................... 5
      3.4. Prosedur Praktek....................................................................................... 6
               
     
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ ............. 8
      4.1. Hasil........................................................................................................... 9
      4.2. Pembahasan............................................................................................. 10
                 
V.  KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... ........... 12
      5.1. Kesimpulan.............................................................................................. 12
      5.2. Saran........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
LAMPIRAN............................................................................................................ 








1.1.            Latar Belakang

Fisiologi mempelajari fungsi organ – organ tubuh atau fungsi keseluruhan organisme. Organ artinya alat – alat tubuh seperti hati, paru – paru, insang, jantung, ginjal yang merupakan bagian tubuh hewan sedangkan pada tumbuhan oragn antara lain meliputi akar, batang, daun, bunga. Organ – organ tersebut menyusun suatu organisme yaitu makhluk hidup baik yang makroskopik (berukuran besar, dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat) maupun yang mikroskopis (berukuran kecil, tidak dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat). Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang dilakukan oleh makhluk hidup dan bagaimana mereka melakukan agar mereka lulus hidup dan dapat mengatasi berbagai tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga mereka dapat beradaptasi dan memppertahankan eksistensinya. (Yuwono, 2001)  

Robert (1978) dalam Mulyani (2006) mengungkapkan bahwa darah merupakan cairan yang membawa nutrien, transportasi oksigen dan karbondioksida, menjaga keseimbangan suhu tubuh dan berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh dan berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh. Darah ada yang beruba padatan maupun cairan, yang termasuk kedalam padatan adalah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) sedangkan yang berbentuk cairan ialah plasma darah.


1.2.            Tujuan praktikum

Tujuan dari praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih  adalah agar mahasiswa dapat memahami bagaimana cara dan prosedur dari penghitungan sel darah merah dan sel darah putih,selain itu juga.


1.3.            Manfaat praktikum

Manfaat dari penghitungan sel darah merah dn putih ini yakni agar dapat memahami bagaimana cara menghitung sel darah merah dan putih serta apa hubungannya jumlah sel darah merah dan putih dengan kesehatan ikan.











II. TINJAUAN PUSTAKA



Ikan pada umumnya mempunyai darah yang lebih sedikit dibandingkan dengan hewan lain vertebrata  lain . Volume darah pada ikan bertulang sejati berkisar antara 2-4 gram/100 gram berat badan. Tetapi pada beberapa jenis ikan seperti tuna, volume darah mencapai 8 gram/100 gram berat badan.  Darah selain berfungsi sebagai pengedar O2 ke seluruh tubuh dan membawa sampah metabolisme ke organ ekskresi,darah menjalankan berbagai fungsi yakni membawa zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan, membawa O2 dari insang ke jaringan, membawa sampah metabolisme dari jaringan ke organ ekskresi, mengangkut sekresi jelenjar endokrin, mempertahankan suhu tubuh, mempertahankan pH dan membantu tubuh mempertahankan diri dari serangan mikro organism. Windarti, dkk (2012).
Bustari (2008) mengungkapkan bahwasanya darah ikan terdiri dari sel-sel darah yang terdapat dalam plasma dan bersirkulasi pad jaringan tubuh, sel darah terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih. Sel darah pada mamalia berbentuk bulat pipih seperti cakram, sedangkan sel darah pada ikan berbentuk lonjong pipih dan mempunyai sebuah inti.
Darah ada yang beruba padatan maupun cairan, yang termasuk kedalam padatan adalah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) sedangkan yang berbentuk cairan ialah plasma darah. Jumlah sel darah merah sangat menentukan fungsi peredaran oksigen. Jumlah sel darah ikan pada ikan teleost berkisar antara 1.05×106 sel/mm3 dan 3.0x 106 sel/mm3.  (Wademeyer dan Yasutake, 1977 dalam Purwanto, 2006).
Kuswardani (2006) mengungkapkan bahwa pengukuran erytrosit dapat dijadikan sebagai salah satu parameter untuk mengetahui kesahatan ikan, jumlah kandungan erytrosit pada ikan sehat yakni berjumlah 2.000.000-3.000.000 jt sel/ml.
Nurdin (2007) mengatakan bahwa kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan ikan, ikan yang dalam kondisi sakit maka proses metabolisme di tubuh ikan tersebut akan terganggu. Darah merupakan sarana transportasi dalam proses metabolisme, dimana didalam darah terdapat kandungan O2 dan Co2. Kurangnya jumlah sel darah merah, maka akan menyebabkan julah kandungan O2 dan Co2 didalam tubuh akan berkurang sehingga hal ini dapat menyebabkan proses metabolisme menurun.


















III. METODE PRAKTIKUM



Praktikum fisiologi hewan air tentang penghitungan sel darah merah dan sel darah putih ini dilaksanakan pada hari Rabu, 24 April  2011 pukul 08.00 – 10.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah  hayyem, turk, minyak cengkeh dan EDTA  sedangkan alat yang digunakan yakni haemocytometer, test tube, microskop, jarum suntik, penggaris, penghapus, pensil, dan buku gambar.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan langsung terhadap objek yang akan diamati. sedangkan untuk menghitung sel darah merah dan sel darah putih, digunakan metode menurut Schaperclaus.







Adapun prosedur untuk menghitung seldarah merah dan sel darah putih adalah sebagai berikut
A.    Menghitung sel darah merah
a.       Ambillah darah ikan dari stock yang telah ada atau dari dalam tabung efendrof ataupun tabung testube yang telah diberi larutan EDTA dan telah berisi darah ikan yang akan di hitung jumlah sel darah merahnya.
b.      Isaplah darah tersebut dari dalam tabung testube dengan menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5.
c.       Setelah itu isapplah larutan Hayyem sampai strip 101 dengan menggunakan pipet batu merah yang telah berisi larutan darah merah tadi, kemudian dilakukan pengenceran sebanyak 200 kali.
d.      Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk tengah dan kocoklah pipet tersebut dengan membentuk seperti angka delapan, agar larutan hayyem tercampur dengan darah secara semurna.
e.       Ambillah kamar hitung lengkap dengan coverglassnya kemudian teteskan 1 tetes darah dari pipet batu merah tadi  dan kemudian tutup dengan coverglass.
f.       Kemudian letakkan kamar hitung tersebut dibawah microskop,amati bentuk sel darah merah dan hitunglah jumlah sel darah merahnya yang terdapat pada kotak-kotak kecil kamar hitung.
g.      Jumlah sel darah merah per mili liter dihitung dengan menggunakan rumus menurut Schaperclaus.
h.      Rumus untuk menghitung jumlah sel darah merah yakni sebagai berikut :


N = Jumlah sel darah merah keseluruhan (n) X 104
Keterangan :
Ø  n adalah jumlah sel darah merah yang terdapat dalam 80 kotak kecil
Ø  N adalah jumlah sel darah  merah dalam 1 mililiter darah


B.     Menghitung sel darah Putih

a.       Ambillah darah ikan dari stock yang telah ada atau dari dalam tabung efendrof ataupun tabung testube yang telah diberi larutan EDTA dan telah berisi darah ikan yang akan di hitung jumlah sel darah merahnya.
b.      Isaplah darah tersebut dari dalam tabung testube dengan menggunakan pipet batu putih sampai strip 0,5.
c.       Setelah itu isapplah larutan Turk sampai strip 101 dengan menggunakan pipet batu merah yang telah berisi larutan darah merah tadi, kemudian dilakukan pengenceran sebanyak 200 kali.
d.      Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk tengah dan kocoklah pipet tersebut dengan membentuk seperti angka delapan, agar larutan Turk  tercampur dengan darah secara semurna.
e.       Ambillah kamar hitung lengkap dengan coverglassnya kemudian teteskan 1 tetes darah dari pipet batu merah tadi  dan kemudian tutup dengan coverglass.
f.       Kemudian letakkan kamar hitung tersebut dibawah microskop,amati bentuk sel darah putih dan hitunglah jumlah sel darah putihnya yang terdapat pada kotak-kotak besar  kamar hitung.
g.      Jumlah sel darah putih per mili liter dihitung dengan menggunakan rumus menurut Schaperclaus.





h.      Rumus untuk menghitung jumlah sel darah putih yakni sebagai berikut :
N/ML = JUMLAH SEL TERHITUNG (N) X 500

Keterangan :
Ø  n adalah jumlah sel darah merah yang terdapat dalam  kotak besar
Ø  N adalah jumlah sel darah  putih dalam 1 mililiter darah










IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil

Setelah dilakukannya pengamatan dan penghitungan terhadap sel darah merah dan sel darah putih dengan menggunakan metode penghitungan Schaperclaus, maka didapati jumlah sel darah merah dan putih dalam 1 mililiter yakni sebagai berikut :

4.1.1. Jumlah sel darah merah

Jumlah sel darah merah yang terdapat dalam 80 kotak kecil setelah dilakukan perhitungan dengan menghitung langsung menggunakan microskop yakni berjumlah 287. Setelah didapat jumlah sel darah, maka kemudian dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus dari Schaperclaus, yakni sebagai berikut :
                     N = Jumlah sel darah merah keseluruhan (n) X 104
Keterangan :
Ø  n adalah jumlah sel darah merah yang terdapat dalam 80 kotak kecil
Ø  N adalah jumlah sel darah  merah dalam 1 mililiter darah
Maka :
N = 287 X 104  = 2.870.000 sel/mililiter



4.1.2.      Jumlah sel darah putih
Penghitungan sel darah putih juga menggunakan rumus penghitungan Schaperclaus. Jumlah sel darah putih yang telah dihitung dalam kotak besar berjumlah 163 maka :
N/ML = JUMLAH SEL TERHITUNG (N) X 500
Keterangan :
Ø  n adalah jumlah sel darah merah yang terdapat dalam  kotak besar
Ø  N adalah jumlah sel darah  putih dalam 1 mililiter darah
N/ML = 163 X 500 = 326.000.


4.2.      Pembahasan

Robert (1978) dalam Mulyani (2006) mengungkapkan bahwa darah merupakan cairan yang membawa nutrien, transportasi oksigen dan karbondioksida, menjaga keseimbangan suhu tubuh dan berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh dan berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh. Darah ada yang beruba padatan maupun cairan, yang termasuk kedalam padatan adalah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) sedangkan yang berbentuk cairan ialah plasma darah.
Kondisi ikan yang sehat dapat dilihat dari segi jumlah sel darah merahnya, dimana ikan yang sehat mempunyai jumlah sel darah merah sekitar 2 sampai 3 juta sel/ml. Windarti et all (2012) mengatakan bahwa perbedaan antara sel darah merah dapat dilihat dari jumlah sel merah dengan sel darah putih dimana pada kondisi ikan yang sehat jumlah sel darah merah ikan  berjumlah 2.000.000-3.000.000 Jt sel/ml sedangkan sel darah putih berjumlah 200.000-300.000 ribu sel/ml.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum penghitungan sel darah merah dan sel darah putih, jumlah sel darah merah berjumlah 2.870.000 Jt/sel hal ini menandakan bahwasanya ikan yang menjadi bahan praktikum berada dalam kondisi sehat, dan hal ini  menandakan juga kondisi lingkungan dari ikan tersebut belum tercemar, sehingga tidak mempengaruhi kondisi kesehatan ikan tersebut.
Sedangkan jumlah sel darah putih yang didapat berdasarkan hasil praktikum  berjumlah 270.000 ribu sel/ml ,hal ini menandakan bahwasanya   ikan sedang dalam keadaan sakit, karena fungsi dari sel darah putih itu sendiri berfungsi sebagai daya kekebalan tubuh dari suatu organisme, dimana sel darah putih akan melawan setiap patogen ataupun bakteri yang masuk kedalam tubuh.
Sistem peredaran darah pada semua organisme merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan aktivitas sel, jaringan, maupun organ membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan – bahan ini dapat sisuplai hanya bila peredarandarah berjalan normal. Karenanya, semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang – kadang dapat dilihat pada darah. (Fujaya, 2004).



















V. KESIMPULAN DAN SARAN



5.1. Kesimpulan

Setelah diketahui jumlah sel darah merah dan jumlah sel darah putih, maka dapat disimpulkan bahwasanya ikan yang dijadikan bahan praktikum ini dalam kondisi sakit, atau berada dalam kondisi ubnormal. Hal ini dapat disebabkan karena kemungkinan besar kondisi lingkungan hidup ikan tersebut dalam keadaan tercemar.

5.2. Saran

      Kondisi kualitas perairan yang tercemar dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ikan, hal ini dapat dilihat dari jumlah sel darah merahnya. Jika kondisi ikan sakit karena pengaruh lingkungan yang tidak baik, maka disarankan agar selalu menjaga kelestarian di suatu perairan agar kualitasperairan tersebut tidak tercemar.
















LAMPIRAN







Bahan dan alat ang digunakan :







Share this artikel and Subscribe Free Update articel by email :
Di posting oleh : Unknown , Update pada : Thursday, May 03, 2012 | ► 0 comments

No comments :

  • our skills

  • Blogspot Design
  • Blogspot Tutorial
  • Web Design
  • Logo Design
  • Poster Design
  • Banner Design
  • Design Grafis
  • Video Editing
  • Fotograph
  • video shoting
  • Tatto Design
  • Air Brus Design
  • Photoshop
  • Coreldraw
  • Macromedia Dreamweaver
  • Donate

  • bri-logo
  • bni-logo
  • Bca-logo
  • Mandiri-logo
  • Paypal-logo
hubungi sayalink exchangeDiskusi