my




Kumpulan Tugas dan Makalah

LAPORAN PRAKTKUM BIOLOGI LAUT 1

LAPORAN PRAKTKUM BIOLOGI LAUT 1


LAPORAN PRAKTKUM BIOLOGI LAUT


JENIS-JENIS ORGANIME YANG HIDUP
 DI  PANTAI COROCOK SUMATERA BARAT

Oleh :

ZAINUDIN
0804113884
Manajemen sumberdaya Perairan

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
DAFTAR ISI
 

Isi                                                                                                                   Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................              i
DAFTAR ISI................................................................................................             ii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................            iii
 I.      PENDAHULUAN..................................................................................             1
1.1.      Latar Belakang................................................................................             1
1.2.      Tujuan dan Manfaat........................................................................             2
II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................             3
III. METODE PRAKTIKUM....................................................................             6
3.1.      Waktu dan Tempat..........................................................................             6
3.2.      Alat dan Bahan...............................................................................             6
3.3.      Metode Praktikum...........................................................................             6
3.4.      Prosedur Praktikum.........................................................................             7
IV. ISI............................................................................................................             9
4.1.      Hasil Praktikum...............................................................................             9
4.2.      Pembahasan.....................................................................................           10
V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................           13
5.1.      Kesimpulan......................................................................................           13
5.2.      Saran................................................................................................           13

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


                                                          KATA PENGANTAR

Setinggi puji dan sedalam syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan Biologi Laut dengan judul “Jenis-jenis Organisme Flora Dan Fauna Yang Hidup Di Daerah Intertidal Pantai Cerocok Sumatera Barat” tepat pada waktu yang telah di tentukan.
            Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Biologi Laut serta para asisten yang telah membantu penulis selama praktikum sampai pada penulisan laporan ini.
            Seterusnya, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini, penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang nantinya dapat membantu untuk kesempurnaan kearah yang lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca semua.

                                                                                        Pekanbaru, 26 April 2012

                                                                                                  ZAINUDIN


I. PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Wilayah Indonesia sebagian besar terdiri dari lautan, yaitu sekitar 70 % dari total luas wilayah Indonesia keseluruhannya. Disamping itu, Indonesia juga mempunyai garis pantai sepanjang 81.000 km dan merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada dengan memiliki 17.508 pulau (Dahuri et al, 2001).
Sebagai negara kepulauan, indonesia terletak diantara samudera pasifik dan samudera hindia dan mempunyai tatanan geografis yang rumit dilihat dari topografi dasar lautnya. Dasar perairan Indonesia di berbagai tempat, terutama di kawasan barat, menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata dan hampir seragam, tetapi di tempat lain, terutama dikawasan timur, menunujukkan bentuk-bentuk yang lebih majemuk tidak teratur dan rumit. (Feliatra et al, 2003).
Lautan di dunia merupakan kesatuan ekosistem dimana serangkaian komunitas dapat mempengaruhi faktor-faktor fisik dan kimia air laut di sekelilingnya. Ekosistem yang besar ini dapat dibagi menjadi daerah-daerah kecil dimana parameter fisika dan kimia mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap populasi dari daerah tersebut (Nybakken, 1988).
Laut seperti halnya daratan dihuni oleh biota, yakni tumbuhan-tumbuhan hewan dan mikroorganisme hidup. Biota Laut menghuni hampir semua bagian laut, mulai dari pantai permukaan laut sampai dasar laut yang terjeluk sekalipun. Keberadaan biota laut ini sangat menarik perhatian manusia, bukan saja karena kehidupannya yang penuh rahasia, tetapi juga karena manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan biota laut yang makin hari makin meningkat dibarengi oleh kemajuan pengetahuan tentang kehidupan biota laut yang tertampung dalam ilmu pengetahuan alam laut yang dinamakan biologi laut (marine biology).
Biologi laut, yakni ilmu pengetahuan tentang kehidupan biota laut, berkembang begitu cepat untuk mengungkap rahasia kehidupan berbagai jenis biota laut yang jumlah jenisnya luar biasa besarnya dan keanekaragaman jenisnya luar biasa tingginya. Tingginya keanekaragaman jenis biota di laut barangkali hanya dapat ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di darat.

1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dilakukan praktikum lapangan ini adalah supaya mahasiswa tidak hanya dapat mengenal berbagai objek studi dalam mata kuliah Biologi Laut secara teoritis saja tetapi juga secara langsung (melalui identifikasi langsung). Ditambah juga dapat mengenal habitat dan kebiasaan hidup organisme tersebut di alam.
Sedangkan manfaat dari praktikum ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan praktikan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai organisme laut terutama yang hidup di daerah pantai.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Laut adalah bagian dari bumi kita yang tertutup oleh air asin. Kata laut sudah dikenal sejak dulu kala oleh bangsa kita dan bahkan oleh bangsa-bangsa di beberapa Negara di Asia Tenggara. Laut lepas yang luasnya dibatasi oleh benua-benua kita kenal sebagai samudera.
Secara ekologis terdapat fenomena dinamis seperti: abrasi, akresi, erosi, deposisi dan intrusi air laut. Di samping itu, masih terdapat juga fenomena nonalamiah seperti: pembabatan hutan mangrove untuk pertambakan, pembangunan dermaga/jetty untuk pendaratan ikan dan reklamasi pantai. Gejala yang umum terjadi di wilayah kepesisiran adalah interaksi faktor alam dan aktivitas manusia secara bersamaan, sebagai penyebab adanya ketidakseimbangan siklus biogeokimia (Cooke dan Doornkamp, 1990). Untuk itu dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi manusia mulai menyadari pentingnya laut dan potensi sumberdaya di dalamnya.
Birowo (1991), mengemukakan bahwa laut bermanfaat sebagai sumber atau media seperti sebagai pangan, transportasi, sumber mineral, bahan baku, industri, bahari, tambang, pertahanan dan keamanan, sumber energi, pemukiman, pariwisata dan tempat limbah.
Tidak kurang dari 833 jenis tumbuh-tumbuhan dilaut (alga, lamun dan mangrove), 910 jenis karang (Coelenterata), 850 jenis spon (Porifera), 2500 jenis kerang dan keong (Mollusca), 1502 jenis udang dan kepiting (Crustacea), 745 hewan berkulit duri ( Echinodermata), 2000 jenis ikan ( Pisces), 148 jenis burung laut (Aves), dan 30 jenis hewan menyusui (Mammalia), diketahui hidup di laut. Di samping itu tercatat juga tujuh jenis penyu dan tiga jenis buaya (Reptilia). (Romimohtarto, 2001).
Wilayah pantai merupakan kawasan yang selalu berobah-robah, dimana pada daerah ini terjadi interaksi antara tiga unsur utama yaitu daratan, lautan dan atmosfer. Wilayah pantai juga berfungsi sebagai zone penyanggga (buffer zone) bagi banyak binatang yang bermigrasi (ikan, udang, maupun burung), untuk mencari makan, memijah dan membesarkan anaknya (Pariwono, 1987).
Biologi laut yakni ilmu pengetahuan tentang kehidupan biota laut, berkembang begitu cepat yang mengungkap kehidupan berbagai jenis biota laut yang jumlah dan jenisnya cukup banyak. Tingginya keanekaragaman jenis biota laut hanya dapat ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di darat (Romimohtarto, 2001).
Pada daerah intertidal atau litoral, pantai laut ini bentuknya bermacam-macam. Pada beberapa tempat ada lereng pantainya membentuk landai, di sini terdapat jarak yang besar antara tanda-tanda air pasang tertinggi dan air pasang terendah. Selain bentuk landai ini ada juga lereng pantainya yang berbentuk curam. Pada pantai yang demikian tanda-tanda air pasang akan kelihatan saling berdekatan.
Epifauna adalah semua hewan yang hidup di atas substrat dasar lautan atau perairan, misalnya kepiting, siput laut, bintang laut, timun laut dan lain-lain. Infauna adalah semua hewan yang hidupnya di bawah substrat yaitu dengan cara menggali lubang atau membenamkan diri pada substrat dasar lautan (perairan), misalnya cacing, tiram, remis, bivalva dan lain-lain.


III. METODE PRAKTIKUM
 

3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Laut dengan judul “Jenis-jenis Organisme Flora dan Fauna Yang Hidup Di Daerah Intertidal Pantai Cerocok Sumatera Barat” ini dilaksanakan pada hari Sabtu, yang bertempat di Pantai Cerocok, Painan Sumatera Barat dan pada hari Rabu, yang bertempat di Laboratorium Ekologi Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum di lapangan adalah Scop Net, Core dan ayakan dengan mesh size 1 mm (saringan santan kelapa juga cukup), bahan pengawet spesimen (formalin 10%), kantong plastik untuk tempat spesimen (plastik kapasitas 0,5kg), buku catatan dan alat tulis, spidol (permanen) untuk label.
Sedangkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum di laboratorium adalah pinset, sampel flora dan fauna, tempayan tempat sorting, buku identifikasi dan mikroskop (bila perlu).

3.3.  Metode Praktikum
Metode yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metode langsung dimana objek diteliti dan diamati secara langsung di Lapangan dan Laboratorium.
3.4. Prosedur Praktikum
A. Sampling Organisme
a.       Bagilah daerah intertidal atas 2 atau 3 bahagian (atas, tengah dan bawah)
b.      Bahagian atas adalah intertidal yang sebelah daratan dan begitu sebaliknya
c.       Kumpulkan organisme yang hidup di setiap zona intertidal tersebut
d.      Masukkan ke dalam plastik dan awetkan
e.       Catat habitatnya (pasir, batu, karang, lumpur)
f.       Catat apakah organisme itu, infauna atau epifauna
g.      Untuk menyelidiki organisme infauna, gunakan scop atau core secara vertical pada permukaan sediment dan tekan sampai kedalaman 10 cm dari permukaan. Lalu angkat dengan baik sehingga sediment tidak tumpah dan masukkan ke saringan lalu ayak pelan-pelan di atas air.
h.      Organisme yang didapatkan diidentifikasi dan kalau tidak masukkan ke dalam kantong plastik yang telah diberi label (titik sampling)
i.        Apabila tidak teridentifikasi di lapangan bubuhi formalin dan bawa ke Laboratorium untuk kemudian diidentifikasi.
j.        Untuk organisme epifauna dan flora kumpulkan seperlunya, cukup satu individu yang berukuran kecil untuk setiap jenisnya.

B. Analisa Sampel
a.       Ambil sampel anda
b.      Cuci dengan air kran
c.       Letakkan pada petridisk yang sudah disiapkan
d.      Identifikasi sampel sesuai dengan kunci identifikasi
e.       Foto organisme yang di dapat/spesies
f.       Catat (Filum, Ordo, Class, Famili, Genus, Spesies dan habitatnya).


                                        IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. klasifikasi Teripang.
Phylum                 : Echinodermata
Kelas                     : Thalacea
Ordo                      : Phyrosoma
Family                   : Holothuridae
Genus                   : Holothuria
Spesies                 : Holothuria marmonata

Deskripsi
Tubuh memanjang seperati ketimun yang sering disebut timun laut, muliut teardapat diujung dan yang satu lagi di anus. Ada kaki tabung di tiga bagian ventral yang digunakan untuk berjalan dan mempunyai alat hisap seperti bintang laut.
Tubuh sepertikulit dapat memanjang dan dapat mengkerut sebagian besar teripang bernafas melalui pohon respirasi sebuah alat bercabang terdiri dari banayk tabung. Dalam phylum Echinodermata terdapat berbagai kelas diantaranya kelas crinoidea,kelas Echinodea, kelas Holothrioideadan kelas Ophiuroiudea yang semuanya berhabitat di air laut yang berpasir halus.

Sebaran dan Habitat
Di Indonesia banyak terdapat manado, pulau bangka Lampung, kepulauan seribu dan Indonesia timar. Teripang adalah hewan averbrata yang memilki bentuk dan jenis beraneka ragam dengan nama daerah yang berbeda-beda.Hidup dilaut yang dangkal, yang berpasir halus dan ada juga di bebatuan karang.

4.1.2  Cancer Gracilis
Raya:
Filum:
Subphylum:
Kelas:
Order:
Infraorder:
Superfamili:
Keluarga:
Genus:
Spesies:
M. gracilis
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d0/Cancergracilis.jpg/220px-Cancergracilis.jpg

Morfologi
Seperti anggota lain dari keluarga Cancridae , kepiting ramping memiliki sangat luas dan oval karapas dengan gigi kusam seperti tonjolan ke bagian depan dari carapace. Kepiting betina dapat dibedakan dari laki-laki dengan flap ekor luas pada undersides mereka, yang digunakan untuk melindungi telur mereka ketika mereka masih terkubur. Kepiting ramping biasanya memiliki karapas yang coklat zaitun dan kaki yang bervariasi dari coklat kekuningan sampai ungu.M. gracilis hanya tumbuh lebar sekitar 3,5 inci (9 cm) dan menyerupai remaja M. magister . Seringkali dua spesies dapat bingung M. gracilis terlihat sangat mirip dengan kepiting Dungeness remaja. Mereka dengan mudah dapat dibedakan satu sama lain namun dengan penampilan rambut pada tiga kaki posteriorM. magister di mana M. gracilis hampir selalu berambut. Karakteristik lain menceritakan kepiting ramping adalah bahwa segmen terakhir flap ekornya ditunjukkan, di mana M. magister melengkung.
4.1.3        Klasifikasi ikan glodok.
Subsuku:

Gelodok, belodok, belodog atau blodog adalah sekelompok ikan dari beberapa marga yang termasuk ke dalam anaks uku Oxudercinae. Ikan-ikan ini senang melompat-lompat kedaratan, terutama di daerah berlumpur atau berair dangkal di sekitar hutan bakau ketika air surut. Nama-nama lainnya adalah tembakul, tempakul, timpakul atau belacak (bahasaMelayu), gabus laut, lunjat dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris di sebut mudskipper, karena kebiasaannya melompat-lompat di lumpur.

4.1.4.   Klasifikasi Karang
Kingdom                : Animalia
Phylum                   : Porifera
Class                       : Hexactinellida
Sub class                 : Hexactinosida
Genus                     : Aphrocallistes
Morfologi
Karang termasuk hewan yang hidup di dasar perairan berbatu, memiliki beragam spesies, umumnya termasuk fillogeni karna perkembangannya sangat lama. Biasanya karang juga merupakan tempat istirahatnya nekton .

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Laut mempunyai sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia di masa kini maupun masa yang akan datang, maka lakukanlah usaha-usaha untuk meningkatkan daerah-daerah wilayah pesisir dan lautan
 Pengamatan yang telah dilakukan membuktikan bahwa lokasi penelitian yaitu pantai Cerocok, masih tergolong daerah yang kondusif untuk tempat tinggal berbagai jenis makhluk hidu laut terutama dari famili mollusca. Keanekaragaman yang tinggi dari biota yang ditemukan sekaligus menjadi pertimbangan kita tentang ekosistem seperti apa yang mampu menjadi pendukung kehidupan biota laut itu dan perkembangannya.

5.2. Saran
Mudah-mudahan dengan praktikum ini saya mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih mengenai laut dan organisme-organisme yang ada di daerah pesisir laut. Dan dengan keterbatasan yang ada semoga praktikum yang akan datang .




DAFTAR PUSTAKA

Birowo, s. 1991. Pengantar Oseanografi dalam J. H. KUNARSO dan RUYITNO (eds). Status pencemaran laut di Indonesia dan teknik pemantauannnya. LIPI-Jakarta.

Cooke, R.U. and J.C. Doornkamp. 1990. Geomorphology in Environmental Management. 2nd ed. New York, USA: Oxford Univ. Press, inc.
Dahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting dan J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. P.T. Pradnya Paramita. Jakarta.

Feliatra et al. 2003. Pengantar Perikanan dan Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Nybakken, j. W., 1988. Biologi Laut suatu pendekatan ekologis. Terjemahan penernit PT. Gramedia. Jakarta.
Odum, P., 1971. Fundamental of Ecology. W. B. Sanders Tokyo, Japan, 360pp.

Romimohtartao, Kasijian. 2001, Biologi Laut, Pengetahuantentang biota laut, Djambatan, Jakarta. 540 hal.







Share this artikel and Subscribe Free Update articel by email :
Di posting oleh : Unknown , Update pada : Friday, June 08, 2012 | ► 0 comments

No comments :

  • our skills

  • Blogspot Design
  • Blogspot Tutorial
  • Web Design
  • Logo Design
  • Poster Design
  • Banner Design
  • Design Grafis
  • Video Editing
  • Fotograph
  • video shoting
  • Tatto Design
  • Air Brus Design
  • Photoshop
  • Coreldraw
  • Macromedia Dreamweaver
  • Donate

  • bri-logo
  • bni-logo
  • Bca-logo
  • Mandiri-logo
  • Paypal-logo
hubungi sayalink exchangeDiskusi