my




Kumpulan Tugas dan Makalah

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT 2

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT 2


LAPORAN PRAKTIKUM  LAPANGAN BIOLOGI LAUT
JENIS- JENIS ORGANISME FLORA DAN FAUNA YANG HIDUP DI DAERAH INTERTIDAL PANTAI SUNGAI NIPAH SUMATERA BARAT

OLEH
ZAINUDIN
0804113884
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN





FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU

2012









DAFTAR ISI


Isi                                                                                                                      Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ iii
 I.      PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1.      Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2.      Tujuan dan Manfaat....................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 3
III. BAHAN DAN METODE........................................................................
3.1.      Waktu dan Tempat........................................................................................ 6
3.2.      Bahan dan Alat.............................................................................................. 6
3.3.      Metode Praktikum......................................................................................... 6
3.4.      Prosedur Praktikum....................................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................
4.1.      Hasil Praktikum............................................................................................. 8
4.2.      Pembahasan................................................................................................. 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................
5.1.      Kesimpulan.................................................................................................. 13
5.2.      Saran.................................................................................................. ......... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


I.PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memeiliki laut dua pertiga dari luas keseluruhan dengan garis pantai yang panjangnya 81.000 km. Laut Indonesia mempunyai beraneka ragam kekayaan sumber laut baik yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal. Lingkungan dasar laut (Benthic) pada dasarnya dapat dibedakan atas beberapa zona yaitu: Supra litoral, Litoral, Inter  suntoral, Batthyl, Abysal dan Hadal.
Khusus daerah litoral memiliki ekositem yang unik karena tergenang pada waktu pasang dan terekpos pada waktu air laut surut. Dengan demikian tidak semua jenis organisme laut yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan ekstrim tersebut. Sehingga organisme tersebut berpindah ke tengah laut. Di  daerah  yang kering dan berlumpur, hewan yang dapat bertahan hidup berupa kerang, siput dan lain-lain.
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan terdiri dari 13.667 pulau besar dan kecil, dengan luas daratannya 2.027.087 km2 (terdiri dari laut teritorial dan laut nusantara). NYBAKKEN (1992), Ekosistem Mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas dari komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan bertahan di dalam perairan asin atau laut.
Laut seperti halnya daratan, dihuni oleh berbagai jenis biota yakni tumbuhan-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup. Biota laut menghuni hampir seluruh permukaan laut sampai ke dasar laut. Pemanfaatan biota laut yang semakin hari semakin meningkat dan juga kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya tentang kehidupan laut dan berbagai jenis biotanya yang terapung dalam ilmu pengetahuan alam laut yang disebut Biota Laut.
Ekosistem di dasr laut troppis penyusun utamanya adalah biota laut penghasil kapur seperti kerang batu (Coral), Alga berkapur, Mollusca, Sponge, Crustacea dan Polyhchaeta yang berasosiasi dengan biota-biota lain didalamnya seperti jenis ikan karang, Alga,Echinodermata dan Plankton.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah supaya mahasiswa dapat mengetahui berbagai jenis organisme yang hidup di laut. Selain itu mahasiswa dapat secara langsung mengamati organisme laut itu sendiri. Dengan pengamatan tersebut dapat juga organisme itu diidentifikasi.
Manfaatnya adalah mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang biologi laut secara mendalam, dan memperoleh pengalaman langsung terjun ke lapangan.



II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Derah Intertidal
PARIWONO (1992) menyatakan pantai adalah kawasan yang selalu berubah-ubah. Purubahan ini disebabkan terutama oleh proses pengendapan dari padatan yang ada di dalam air, proses pengikisan dan transportasi sidimen dari suatu tempat ke tempat lain.
Menurut J. C. Bribbs (1974) zona interdal atau zona litoral adalah daerah kawasan pantai yang terletak antara pasang laut tertinggi dan pasang surut terendah.
Dimana gerakan air dapat menyebabkan perpindahan masa air yang ditimbulkan oleh kekuatan angin yang melintasi permukaan air dan pasang surut (Nybaken, 1992).
Menurut Raharjo dan Sanusi (1982), pasang surut merupakan gelombang  yang panjang yang mempunyai periode kurang lebih 12 jam 20 menit dan panjang gelombang kira-kira setengah dari keliling bumi. Pasang surut  terjadi karena adanya gaya tarik dari bulan dan matahari terhadap massa bumi.
2.2 Organisme Laut
  Abbot (1960) menyatakan gastropoda lebih bersifat epifauna atau hidup di permukaan substrat, walaupun hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri pada waktu tertentu. Keadaan ini dilakukan untuk mengatasi diri terhadap substrat yang tidak stabil karena hempasan gelombang atau ombak serta pada saat terdedah untuk menghindari kekurangan air.. ODUM (1971) menyatakan bahwa perkembangan maksimum dari epifauna dijumpaidi daerah pasang surut, tetapi dapat juga meluas didaearah yang lebih dalam. Sedangkan infauna mencapai perkembangan yang maksimum didaerah yang lebih dalam dari epifauna.
            Selanjutnya NYABAKKEN (1988) mengatakan bahwa hewan benthos yang hidup diatas dasar artau berasosiasi di atas dasar perairan disebut epifaunasedangkan hewan benthos yang hidup di dalam lumpur pada subsrat yang lunak disebut infauna. Selanjutnya hewan benthos dibedakan menurut ukuranya, yaitu 1) Mikrofauna (<0.1mm), 2) meiofauna (0.1 – 1.0 mm )  dan  3) makrofauna (> 1.0mm).
Kelas Gastropoda yang lebih dikenal dengan siput atau keong, artinya binatang berkaki perut, termasuk salah satu diantara tujuh keluarga Mollusca yang bercangkang tunggal yang banyak  ditemui di zona intertidal maupun subtidal. Gastropoda ini dapat ditemukan pada hutan bakau dan sekitarnya, di bawah dan dibalik coral,terumbu karang,di pasir maupun lumpur (Dharma,1988).
Kerang-kerangan (Bivalvia) kebanyakan hidup pada daerah terumbu karang dan berpasir sehingga ditemukan dalam jumlah yang banyak di perairan dangkal yang banyak mendapat cahaya matahari sekitar 0-10 m. Tetapi umumnya kerang-kerangan lebih banyak ditemukan pada kedalam 1-5 m dan ada beberapa jenis bivalvia yang terletak pada permukaan dasar. Untuk beradaptasi terhadap substrat atau endapan yang selalu bergerak karena hempasan ombak maka bivalvia cenderung menggali substrat pada kedalaman tertentu (Nybakken, 1988)
            Komunitas fauna bentik terdiri dari lima kelompok, yaitu Mollusca, Polychaeta, Crustacea, Echinodermata dan kelompok lain yang terdiri dari beberapa takson kecil Sipunculidae (owak – owak ), Poggnophora dan lain – lain. Berdasarkan kebiasaan hidupnya, fauna bentik dapat dikelompokkan sebagai in – fauna yaitu yang hidup didalam sedimen; dan epi – fauna yaitu yang hidup menempel pada daun – daun/ rumput laut dan diatas dasar laut.
Menurut WARNER (1977), Kepiting lebih banyak menghuni daerah pantai atau mangrove. Organisme ini membuat liang ditanah atau bersembunyi dicelah-celah serta dibawah batu-batuan. Tempat ini terdapat bermacam-macam pada ukuran beberapa sentimeter sampai beberapa jarak meter, tergantung pada ukuran habitat dari tiap species.


  III.METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Biologi Laut ini diadakan pada hari Minggu, pada tanggal 10 April 2008 mulai pukul 8.30 (pada waktu surut) sampai selesai. Sedangkan tempat praktikum ini di adakan adalah di Painan, Sumatera Barat, tepatnya di pantai Sungai Nipah mengambil lokasi pada daerah intertidal.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan adalah bahan pengawet spesimen  (Formalin 10%), kantong plastik untuk tempat spesimen ( plastik kapasitas 0,5 kg), buku catatan dan alat tulis,spidol(permanent) untuk label, dan tangguk.

3.3 Metode Praktikum
Praktikum Biologi Laut ini menggunakan metode pengumpulan sampel dan pengidentifikasian langsung terhadap sampel yang telah didapatkan
3.4 Prosedur Praktikum
a.      Sampling Organisme.
Pengambilan sampel dilakukan di daerah intertidal, setelah sampel diambil dan dikumpulkan ke dalam kantong plastik yang kemudian dimasukkan formalin untuk diawetkan.
b.      Analisa sampel
1.        Sesampainya di labortorium, sampel yang diawetkan diambil dari kantong plastic, kemudian dicuci sampai bersih
2.        Identifikasi sampel yang sudah dibersihkan dengan buku identifikasi yang diberikan
3.        Buatlah klasifikasinya ( Kelas, Famili, Genus, dll), morfologi, dan habitat seluruh sampel yang disajikan  



IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum yang dilakukan adalah:
1.   Grapsus grapsus
Klasifikasi
Phylum       :   Arthropoda
Kelas           :   Crustacea
Famili          :   Brachyura
Genus         :   Grapsus
Spesies        :   Grapsus grapsus
Habitat
Hidup di perairan laut di sekitar pantai yang intensitas airnya kurang, biasanya hidup dengan membuat lubang sebagai tempat hidupnya di sekitar pantai.
Morfologi
Pada kepiting memiliki dua buah cellipet dan memiliki empat buah kaki untuk bergerak, tubuhnya sangat keras, warna tubuh kemerah- merahan, mempunyai dua buah bintik mata.
2.   Gibula divaricata
Klasifikasi
Kelas           :   Gastropoda
Sub Kelas   :   Prosobranchia
Ordo           :   Neogastropoda
Famili          :   Threohidae
Genus         :   Gibbula
Spesies        :   Gibbula divaricata
Habitat
Pada dasarnya jenis gastropoda ini hidup pada perairan bebas dan subtropics, memiliki tempat hidup yang amat cocok, selalu menempati perairan yang kaya akan bahan makanan.
Morfologi
Umumnya jenis ini berbentuk seperti keong, dan mempunyai pigmen warna yang belang, memiliki panjang penampang cangkangnya berkisar antara 10-20 mm, bentuk yang membulat dan mempunyai banyak jenis yang lain dari kelas gastropoda.
3.   Anadara antiquate
Klasifikasi
Phylum       :   Mollusca
Kelas           :   Bivalva
Sub Kelas   :   Pteriomorphia
Ordo           :   Arcoida
Sub Famili  :   Arcacea
Famili          :   Arcidea
Genu           :   Anadara
Spesies        :   Anadara antiquata
Habitat
Di dasar laut dengan substrat berlumpur.
Morfologi
Bentuknya agak lonjong, terdiri dari dua belahan yang sama atau simetris. Mempunyai garis pilial pada cangkang sebelah dalam.
4.   Viviparus sp
Klasifikasi
Ordo           :   Animalia
Kelas           :   Gastropoda
Genus         :   Viviparus
Spesies        :   Viviparus sp
Habitat
Terdapat di daerah dengan banyak pasir, beberapa batu besar, dan beberapa tanaman rumput
Morfologi
Memiliki jarum jam spiraled, cangkangnya sangat panjang, memiliki operculum di daerah yang kuning, warna merah coklat, dan memiliki dua antena.
5.   Conus taeniatus
Klasifikasi
Kelas         :   Gastropoda
Ordo          :   Caenogastropoda
Genus        :   Conus
Spesies      :   Conus taeniatus
Habitat
Hidup di perairan laut dan tawar, hidup sejak periode Cambrian dengan sebaran sepanjang dasar perairan yang pasir berlumpur di sepanjang pedalaman perairan.
Morfologi
Bentuk tubuh dan cangkangnya seperti kerucut dan bagian luarnya terlihat garis melingkar di sekeliling tubuhnya seperti konde. Puncak kerucut merupakan yang tertua, disebut apex, sedangkan galung yang terbesar disebut body whorl, yang kecil disebut spire.
4.2. Pembahasan
Molusca juga merupakan sebuah grup binatang bertubuh lunak, tanpa tulang belakang (avertebrata) yang secara khas mempunyai kepala anterior, kaki ventral dan massa visera dorsal. Massa visera diselubungi oleh sebuah mantel yang sering mengeluarkan sekresi cangkang berkapur. Semua molusca dengan pengecualian jenis kerang, mempunyai radula yaitu organ pencernaan yang unik untuk mengumpulkan makanan. Molusca sangat beragam dalam bentuk, berkisar antara yang berbentuk cacing, aplacophora sampai pada yang berbentuk cumi-cumi, gurita (cephalopoda) dan tentang jumlah jenisnya tercatat paling sedikit 60.000 jenis dari seluruh dunia. Mereka menempati habitat yang berbeda, terbentang dari laut, melalui sungai dan danau ke darat. Beberapa jenis molusca adalah anggota dominan di komunitas padang lamun dan dikonsumsi sebagai makanan oleh manusia.
Ekosistem karang adalah ekosistem di dasar laut tropis yang penyusun utamanya adalah biota laut penghasil kapur seperti karang batu atau Coral, Alga berkapur, Molusca, Spongs, Crustacean dan Polychaeta dengan biota-biota lain yang berasosiasi di dalamnya seperti beberapa jenis ikan karang, Algae, Echinodermata dan Plankton (Soedarma,1986).
Dari hasil praktikum yang dilaksanakan organisme yang hidup di high intertidal zone ternyata ada juga yang hidup di low intertidal, begitu juga yang di mid ada juga yang terdapat di low intertidal. Perpindahan organisme dari setiap daerah ini disebabkan oleh arus pasang ynag menbghanyutkan organisme yang ada sehingga berpindah tempat.





V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa  organisme yang banyak ditemukan di Pantai Sungai Nipah, Painan, Sumatera Barat, antara lain dari kelompok kelas
-          Crustacea,
-          Gastropoda,
-          Mollusca, dan
-          Bivalva

5.2. Saran
Pada praktikum ini kita memerlukan alat yang lebih baik dan lengkap demi kesempurnaan hasil praktikum, maka keterbatasan alat harus dibenahi.


















Share this artikel and Subscribe Free Update articel by email :
Di posting oleh : Unknown , Update pada : Friday, June 08, 2012 | ► 2 comments

2 comments :

Unknown said...

SILAHKAN MANFAATKAN ARTIKEL DI BLOG INI,,DAN SEMOGA BISA MEMBANTU.

Unknown said...

SILAHKAN MANFAATKAN ARTIKEL DI BLOG INI,,DAN SEMOGA BISA MEMBANTU.

  • our skills

  • Blogspot Design
  • Blogspot Tutorial
  • Web Design
  • Logo Design
  • Poster Design
  • Banner Design
  • Design Grafis
  • Video Editing
  • Fotograph
  • video shoting
  • Tatto Design
  • Air Brus Design
  • Photoshop
  • Coreldraw
  • Macromedia Dreamweaver
  • Donate

  • bri-logo
  • bni-logo
  • Bca-logo
  • Mandiri-logo
  • Paypal-logo
hubungi sayalink exchangeDiskusi