my




lAPORAN SEKSUALITAS IKAN DAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD

lAPORAN SEKSUALITAS IKAN DAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD


                                                                                                                                     Asisten : LIDYA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN
FEKUNDITAS DAN DIAMETER TELUR

OLEH :
ZAINUDIN
0804113884


11





           








LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2011




I. PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Ikan terdiri dari banyak sekali spesies di dunia yang memiliki kekhasan tersendiri dan yang telah berhasil diidentifikasi para ahli ikhtiologi di dunia ini ada sekitar 20.000 – 40.000 spesies. Bahkan ratusan spesies diantaranya telah memiliki varietas atau strain yang mencapai ratusan varietas. Terutama sekali dari spesies ikan yang telah berhasil dibudidayakan dan populer di dunia sebagai ikan hias. Perkembangan jumlah strain dan varietas yang terus meningkat ini terjadi karena adanya kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan serta adanya kegiatan kontes ikan hias yang telah turut mendorong pembreeder menciptakan strain baru untuk spesies-spesies ikan yang sudah populer.
Studi mengenai jenis kelamin dari suatu spesies yagn memiliki banyak strain merupakan suatu hal yang sangat menarik dan penting untuk dilakukan terutama bagi orang-orang yang menekuni bidang budidaya perikanan dan melakukan penelitian di bidang Biologi Perikanan. Hal ini karena setiap individu dari setiap spesies ikan memiliki ciri – ciri khusus sebagai penentu apakah indi-vidu ikan itu berjenis kelamin jantan atau betina. Penampakan ciri – ciri seksual ini pada beberapa spesies ikan baru nyata terlihat apabila individu ikan mengalami kematangan gonad (kelamin), akan tetapi pada beberapa spesies ikan lainnya ciri – ciri seksual itu dapat terlihat dengan jelas walaupun individu ikan tersebut belum matang gonad ataupun sudah selesai memijah karena dapat terlihat pada ciri – ciri morfologi pada permukaan tubuhnya. Oleh karena itu sangat diperlukan pengetahuan tentang tingkat kematangan gonad dari setiap individu ikan sehingga membantu mereka yang berkecimpung di bidang budidaya perikanan dan biologi perikanan untuk menghitung jumlah ikan dewasa yang siap bereproduksi dan memijah, kapan mereka akan memijah dan bertelur serta kapan dan berapa telur yang akan dibuahi dan menetas serta perbandingan antara ikan yang belum matang gonad dengan yang sudah matang, ikan yang belum dewasa dengan yang sudah dewasa dan ikan yang belum bereproduksi dengan yang sudah.
Mahasiswa perikanan harus dapat mengenali tingkat kematangan gonad setiap jenis ikan yang populer di masyarakat sehingga dapat membantu jika ingin membudidayakannya. Karena itulah praktikum tentang tingkat kematangan gonad sangat diperlukan untuk memberikan latihan kepada mahasiswa.

1.2.  Tujuan dan Manfaat
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal ikan yang dewasa, siap bereproduksi dan memijah serta tingkat kematangan setiap jenis ikan motan. Sedangkan manfaat praktikum adalah sebagai latihan praktek bagi mahasiswa dalam membedakan jenis kelamin setiap ikan tertentu.









II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut SAANIN (1995), ikan Motan diklasifikasikan ke dalam Kelas Pisces, Sub Kelas Teleostei, Ordo Perciformes, Sub Ordo Cyprinoidea, Family Cyprinidae, Genus Thynnicthys dan Spesies Thynnicthys polilepis. Ia juga menyatakan bahwa ikan mmotan memiliki nama daerah yagn bervariasi dan banyak juga dikenal dengan nama kende, menangain, cambak, ringan dan lomah.
KOTTELAT et. al., (1993) mengatakan bahwa ikan yang tergolong ordo cypriniformes di perairan barat Indonesia dan Sulawesi terdiri dari banyak famili. Melihat jenis ikan Cypriniformes cukup banyak dna perubahan ekosistem akibat dari kemungkinan terjadi perubahan jumlah spesies ikan Cypriniformes pada saat ini dan kemudian hari.
PUTRA et al (2004) menyatakan ikan-ikan yang telah dewasa dari suatu populasi terdiri dari ikan jantan dan ikan betina. Selain itu, pada populasi ikan tertentu terdapat juga ikan hermaprodite.
SUMANTADINATA (1983) menyatakan gonad ikan adalah sebagai kelenjar biak. Gonad ikan betina dinamakan ovari dan gonad ikan jantan dinamakan testes. Ovari dan testes ikan dewasa biasanya terdapat pada individu yang terpisah, kecuali pada beberapa ikan, kadang-kadang gonad jantan dan betina ditemukan dalam satu individu (ovotestes).
Selanjutnya EFFENDIE (1997) menyatakan bahwa sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi yaitu ovarium dan pembuluhnya. Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina. Apabila suatu spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina maka spesies ikan mempunyai seksual dimorphisme. Apabila yang menjadi tanda itu warna maka ikan itu mempunyai seksual dichromatisme dimana pada ikan jantan biasanya warnanya agak lebih cerah dan menarik daripada ikan betina.
Ciri seksual ikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu ciri seksual primer dan ciri seksual sekunder. Ciri seksual primer adalah alat organ yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi. Testes dan salurannya pada ikan jantan merupakan ciri seksual primer. Untuk melihat perbedaannya diperlukan pembedahan. Ciri seksual sekunder berguna dalam membedakan ikan jantan dengan ikan betina dan dapat dilihat dari luar, meskipun kadang kala tidak memberikan hasil yang positif (nyata). (TIM IKHTIOLOGI, 1989).
Gonad adalah organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan sel kelamin (gamet). Gonad yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes yang berfungsi menghasilkan spermatozoa, sedangkan yang terdapat pada individu ikan betina disebut ovari berfungsi menghasilkan telur. (PULUNGAN et. al,  2005). Selanjutnya dikatakan juga bahwa gonad yang terdapat didalam tubuh mengalami perkembangan dari bentuk sehelai benang yang berisi cairan bening kemudian berkembang dan membesar sesuai dengan kapasitas rongga perut yang dimiliki individu ikan. Perkembangan gonad ini dipengaruhi oleh adanya perkembangan gamet yang diproduksi oleh gonad itu sendiri. Semakin matang gonad suatu in-dividu ikan maka semakin besar bentuk dan berat gonad serta tubuh individu ikan.


III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilakukan pada tanggal 15 Maret 2011 pada jam 14.00 sam-pai selesai di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.

3.2. Bahan dan Alat
            Bahan praktikum adalah beberapa spesies ikan yaitu ikan motan sebanyak 50 ekor yang disediakan oleh asisten laboratorium.
            Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah baki, timbangan ohauss, buku penuntun praktikum, jarum, pisau, pinset, peralatan tulis-gambar seperti pena, pensil, penghapus, kertas gambar, dan penggaris.

3.3. Metode Praktikum
            Metode praktikum adalah metode survei dengan mengamati dan mengenali langsung objek praktikum dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam buku penuntun praktikum. Kemudian dilakukan pengukuran dan pencatatan ciri-ciri meristik dan morfometrik dari setiap objek.

3.4. Prosedur Praktikum
            Prosedur praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1)      Mengukur panjang total (TL), panjang baku (SL), panjang fork (FL), BdH, dan HdL serta menggambarkan setiap individu ikan yang diamati. Identifikasi dan timbang setiap ikan objek yang dipraktekkan.
2)      Pisahkan menurut jenis kelamin berdasarkan ciri seksual sekunder.
3)      Bedah perut ikan dengan alat bedah secara abdominal, amati menurut ciri seksual primer.
4)      Amati organ reproduksi apakah berbentuk testes atau ovari.
5)      Hal yang perlu diamati untuk testes/ovari adalah bentuk testes/ovari, ukuran testes/ovari (panjang), perbandingan panjang testes/ovari dengan panjang rongga tubuh, dan warna testes/ovari.
6)      Setelah dibedah kemudian tentukan tahap-tahap perkembangan gonad menurut Nikolski dan Kesteven.
7)      Hitung IKG sebanyak dua ekor terdiri dari ikan jantan dan betina
8)      Buat dan serahkan laporan kerja sementara hasil pengamatan dan pencatatan.
9)      Buat laporan lengkap dalam bentuk paper dan serahkan pada asisten sebelum praktikum minggu berikutnya dimulai.












IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil
            Hasil praktikum terdiri dari klasifikasi dan pengukuran data morfometrik dari 50 ekor ikan motan yang berbeda jenis kelaminnya.
            Ikan motan termasuk ke dalam klasifikasi : Filum : Chordata, Kelas : Pisces, Sub Kelas : Teleostei, Ordo : Ostariophysi, Sub Ordo : Cyprinoidea, Famili : Cyprinidae, Sub Famili : Cyprininae, Genus : Thynnicthys, Spesies : Thynnicthys thynnoides. Adapun gambar ikan motan seperti di bawah ini.








Gambar 1. Ikan Motan (T. thynnoides)
Keterangan : 1. Sirip punggung          2. Sirip dada                3. Sirip perut                           4. Sirip anus                5. Sirip ekor         6. Operculum
                     7.TL                               8. SL                           9. HdL                                    10. BdH
Alat kelamin pada ikan disebut gonad. Gonad dalam rongga tubuh ikan jantan disebut testes, sedangkan gonad yang terdapat dalam rongga tubuh ikan betina disebut ovari. Alat kelamin berupa gonad (kelenjar kelamin), terdapat sepasang dalam abdomen (rongga perut) dan terletak gelembung udara yang terdapat pada ikan betina dan ikan jantan. Organ seksual yang merupakan ciri – ciri seksual primer pada ikan motan terdiri dari testes pada ikan jantan dan ovari pada ikan betina. Testes ikan  motan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.







Gambar 2. Testes Ikan Motan (T. thynnoides)

Keterangan : 1. Testes

            Testes pada ikan motan jantan yang terdapat didalam tubuh ikan bervariasi mulai dari berwarna bening transparan sampai putih susu yang menunjukkan tahap perkembangan gonadnya dan berjumlah dua buah atau sepasang. Bentuknya memanjang dan terletak menggantung pada mesenteries (mesovaria) dengan posisi persis di bawah tulang punggung dan ginjal serta di samping gelembung renang. Testes  ikan motan ini terletak di dalam rongga perut ikan jantan.
Ovari pada ikan motan betina terdapat di dalam tubuh ikan tepatnya di dalam rongga perut ikan tersebut. Bentuknya memanjang dan berjumlah sepasang dengan letak menggantung pada mesenteries (mesovaria). Posisinya persis di bawah tulang punggung dan ginjal serta di samping gelembung renang. Warna ovari pada ikan sampel bervariasi mulai dari bening transparan sampai kuning keemasan yang menunjukkan tahap kematangan gonadnya dan memiliki butiran telur. Untuk lebih jelasnya, gambar ovari pada ikan ini dapat dilihat di bawah ini.









Gambar 3. Ovari Ikan Motan (T. thynnoides)
Keterangan : 1. Ovari              2. Butiran telur                        3. Oviductus
            Butiran telur pada ovari ikan betina juga bervariasi baik warna maupun ukurannya yang menunjukkan perkembangan gamet ini. Warnanya mulai dari transparan sampai kuning keemasan dan berbentuk bundar.
Data morfometrik merupakan data yang cukup penting terutama dalam pengidentifikasian ikan. Selain itu, data ini juga berguna untuk memperkirakan usia ikan. Hasil pengukuran data morfometrik terhadap 50 ekor ikan motan yang diamati menunjukkan bahwa ikan ini mempunyai panjang dan berat yang cukup signifikan. Selain data ini, praktikan juga mengumpulkan data tentang jenis kelamin dan tahap kematangan gonad dari 50 ekor ikan motan tersebut. Kedua data terakhir berguna untuk mengetahui tingkat kedewasaan dan kesiapan ikan motan untuk memijah. Data pengukuran morfometrik, jenis kelamin dan tahap kematangan gonad ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Data Pengukuran Morfometrik, Jenis Kelamin dan Tahap Kematangan Gonad Ikan Motan (T. thynnoides)

No.
Pengukuran Morfometrik (mm)
Berat Ikan (gr)

Tahap Kematangan Gonad
TL
FL
SL
BdH
HdL
Kesteves
Nikolsky
1
133
107
95
39
24
30
I
I
2
133
112
100
40
23
49
I
I
3
109
96
83
35
22
20
III
III
4
137
116
103
38
22
30
II
I
5
117
97
85
34
21
20
V
IV
6
128
109
96
36
23
25
I
I
7
137
115
101
40
25
40
III
I
8
128
107
96
36
22
31
III
II
9
140
118
108
44
29
40
III
III
10
135
116
103
38
28
30
II
I
11
160
135
122
50
20
50
I
I
12
167
150
130
55
30
55
I
I
13
155
140
120
50
25
50
V
IV
14
160
148
123
47
28
50
III
I
15
172
148
132
49
30
55
I
I
16
149
129
111
40
24
45
IV
III
17
145
125
110
45
27
45
I
I
18
152
126
110
40
23
50
II
II
19
171
141
134
46
28
60
I
I
20
179
152
136
49
32
60
II
II
21
164
139
124
48
26
55
III
II
22
158
134
123
44
27
50
II
II
23
167
142
127
48
25
51
I
I
24
155
127
112
45
23
55
II
II
25
157
132
116
44
25
55
V
IV
26
170
136
131
39
38
50



27
199
165
152
49
41
105



28
198
159
149
38
38
100



29
188
154
146
44
40
65



30
225
185
172
56
48
125



31
220
188
170
46
46
105



32
195
160
150
46
41
105



33
169
134
127
39
37
60



34
200
169
159
48
42
110



35
205
170
160
55
40
120



36
191
161
152
45
43
105



37
220
180
170
46
45
100
V
IV
38
194
158
150
46
46
100



39
170
140
131
40
39
50



40
199
164
153
47
46
70



41
185
149
142
42
41
55



No.
Pengukuran Morfometrik (mm)
Berat Ikan (gr)

Tahap Kematangan Gonad
TL
FL
SL
BdH
HdL
Kesteves
Nikolsky
42
206
168
153
51
41
85



43
179
145
132
41
40
145



44
205
165
158
52
43
105



45
227
174
161
44
40
55



46
173
140
132
36
35
55



47
226
183
175
60
47
75
V
IV
48
182
147
140
44
43
70



49
250
170
160
50
45
85



50
197
160
150
45
45
80



Sumber : Data Primer Pengamatan Praktikan

            Dari Tabel 1 diambil data ikan sampel yaitu untuk ikan jantan adalah ikan no. 37 dan ikan betina adalah ikan no. 47 yang memiliki gonad yang sudah matang. Dari data ini dilakukan penimbangan terhadap masing-masing gonad ikan dan penghitungan IKG (Indeks Kematangan Gonad) atauu sering disebut Coeffisien Kematangan Gonad atau Gonado Somatic Index, yaitu suatu nilai dalam persen sebagai hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk gonad dikali dengan 100 %.
Rumus IKG :
                                     Bg
                        IKG =             X  100 %
                                    Bt

Keterangan :  IKG = Indeks Kematangan Gonad
                       Bg   = Berat Gonad dalam gram

                        Bt   = Berat tubuh dalam gram

a.      IKG untuk Testes (Sampel no. 37)
Dik : Berat kertas  = 0,1376 gr
         Berat testes   = 0,5465  – 0,1376 = 0,4089 gr
         Berat ikan     = 100 gr
Dit : IKG ?
                                    0,4089
                        IKG =                   X  100 %  = 0,4089 %
                                     100

b.      IKG untuk Ovari (Sampel no. 47)

Dik : Berat kertas  = 0,581 gr
         Berat testes   = 13,163  – 0,581 = 12,582 gr
         Berat ikan     = 75 gr
Dit : IKG ?
                                    12,582
                        IKG =                   X  100 %  = 16,776 %
                                     75

Untuk membedakan antara ikan jantan dan ikan betina selain berdasarkan ciri seksual primer juga dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap ciri seksual sekunder ikan tersebut. Untuk membedakan ikan motan jantan dan betina berdasarkan ciri seksual sekunder yaitu :
1)      Halus kasarnya permukaan kepala, jika kasar adalah ikan jantan sedangkan ikan betina memiliki permukaan kepala yang halus.
2)       Bentuk permukaan perut ikan, pada ikan jantan permukaan perutnya agak ramping sedangkan ikan betina memiliki permukaan perut agak gemuk.  

4.2. Pembahasan
Menurut SAANIN (1995), ikan motan termasuk ke dalam klasifikasi : Ikan motan termasuk ke dalam klasifikasi : Filum : Chordata, Kelas : Pisces, Sub Kelas : Teleostei, Ordo : Ostariophysi, Sub Ordo : Cyprinoidea, Famili : Cyprinidae, Sub Famili : Cyprininae, Genus : Thynnicthys, Spesies : Thynnicthys polilepis. Sedangkan menurut KOTTELAT et. al., (1993), ikan motan diklasifikasikan ke dalam : Kelas : Pisces, Sub Kelas : Teleostei, Ordo : Perciformes, Sub Ordo : Cyprinoidea, Famili : Cyprinidae, Genus : Thynnicthys, Spesies : Thynnicthys thynnoides. Ia juga menyatakan bahwa deskripsi ikan Motan yaitu ikan motan memiliki badan compressed yang panjang, mulut terminal dan protactil, tidak bersungut, mulut sempit dan bibir tebal, posisi sirip perut terhadap sirip dada abdominal. Jumlah jari-jari sirip punggung dengan rumus D. 8, sirip dada P. 13, sirip perut V. 12, sirip anus A. 5. 59, sisik pada garis sisi 23 baris, jumlah sisik antara sirip punggung dengan sirip sisi 11 baris, sisik antara sirip anus dengan gurat sisi/batang ekor dikelilingi 22 sisik, ekor bercagak (forked), badan putih mengkilat agak gelap di bagian punggung, garis linnea lateralis sempurna, bentuk sisik sikloid.
Alat kelamin yang terdapat pada individu ikan disebut gonad. Akan tetapi jika gonad itu terdapat dalam rongga tubuh ikan jantan disebut testes, sedangkan gonad yang terdapat dalam rongga tubuh ikan betina disebut ovary (PUTRA et al). Gonad memiliki pembuluh darah yang berfungsi sebagai supply (penyedia) nutrisi. Testes pada ikan terdapat dalam rongga tubuh, bentuknya sangat tergantung pada rongga tubuh yang tersedia tetapi umumnya berbentuk panjang, jumlahnya sepasang dan tergantung di sepanjang mesenteries pada rongga atas bagian tubuh. Posisinya persis di bawah tulang punggung di samping gelembung udara. Warna bervariasi mulai dari transparan sampai putih susu. Ovari pada ikan terdapat dalam tubuh, bentuknya juga tergantung pada rongga tubuh. Namun umumnya memanjang, jumlahnya sepasang dan menggantung kepada mesenteries (mesovaria). Posisinya persis di bawah tulang punggung dan ginjal serta di samping gelembung udara. Warnanya bervariasi mulai dari transparan sampai kuning emas dan keabu-abuan.
Pengamatan ciri seksual primer pada setiap individu ikan dilakukan melalui cara membedah tubuh bagian abdominal ikan dan mengamati gonad yang dimiliki yaitu testes jika jantan dan ovari jika betina. Namun jika ikan masih hidup, untuk melihat gonadnya dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan gamet dengan menstripping induk yang sudah matang gonad atau mengisap gonad dengan bantuan kateter canula (selang halus). Hal ini sesuai dengan pendapat EFFENDI (1997) yang mengatakan bahwa penentuan jenis kelamin setelah dilakukan pengukuran panjang berat, kemudian ikan dibedah dan dikeluarkan gonadnya untuk mengetahui jenis kelamin ikan tersebut. Penentuan jenis kelamin ikan motan dengan memperlihatkan ciri seksual primer dengan membedah tubuh ikan tersebut. Setelah itu diamati ciri seksual sekunder dengan memperlihatkan bentuk tubuh pada organ pelengkap lainnya. Sedangkan menurut PULUNGAN et. al, (2005), perbedaan ikan jantan dan ikan betina dapat dilihat dari gonad yang dimiliki dengan cara membedah tubuh ikan (seksual primer) serta bentuk warna dan organ lengkap (seksual sekunder) untuk membedakan ikan jan-tan dan ikan betina dapat juga dilihat dari bentuk kepala, bentuk tengkorak, sirip punggung, sirip dada, sirip ekor, sirip anus serta ukuran lobang pada kelamin.
Warna ovari pada ikan betina sampel adalah kuning emas yang menunjukkan bahwa ovari sudah matang dan siap dibuahi. Jumlah ovari ada sepasang dan memiliki saluran kecil yang disebut oviductus. Testes pada ikan jantan sampel berwarna putih susu. Jumlah testes sepasang dan memiliki saluran yang disebut ductus. Gonad baik testes maupun ovari mempunyai saluran agak pendek dan bersatu dengan vesica urinaria, membentuk sinus urogenitalis yang berlanjut sebagai saluran yang bermuara sebagai porus urogenitalis.
Untuk membedakan antara ikan jantan dan ikan betina selain berdasarkan ciri seksual primer juga dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap ciri seksual sekunder ikan tersebut. Untuk membedakan ikan motan jantan dan betina berdasarkan ciri seksual sekunder yaitu : 1) Halus kasarnya permukaan kepala, jika kasar adalah ikan jantan sedangkan ikan betina memiliki permukaan kepala yang halus, 2) Bentuk permukaan perut ikan, pada ikan jantan permukaan perutnya agak ramping sedangkan ikan betina memiliki permukaan perut agak gemuk karena mengandung telur dalam ovari. Ciri spesies ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Ciri spesies ikan motan jantan adalah bentuk badan tidak terlalu melengkung, bentuk kepala lebih merata, ukuran kepala lancip, dasar sirip dada lebih keras, letak sirip perut lebih panjang, bentuk lubang genital bulat (tumpul). Sedangkan ciri spesies ikan motan betina adalah badan melengkung, perut membujur dan mendatar sampai ke anus, bentuk kepala lebih besar dan dasar sirip dada lunak, bentuk sirip perut lebih pendek dan bentuk lubang genital menonjol (agak lancip).
Pengamatan tentang tahap-tahap kematangan gonad ikan dapat dilakukan secara morfologi dan histologi. Tahap kematangan gonad yang umum digunakan oleh peneliti adalah pentahapan yang dilakukan oleh Kesteves yang membagi menjadi 9 tahap yaitu : I) dara, II) dara berkembang, III) perkembangan I, IV) perkembangan II, V) bunting, VI) mijah, VII) mijah/salin, VIII) salin/spent, IX) pulih salin. Sedangkan Nikolsky membagi menjadi 7 tahap yaitu: I) tidak masak, II) tahap istirahat, III) pemasakan, IV) masak, V) reproduksi, VI) kondisi salin, VII) tahap istirahat. Pada Tabel 1 diketahui bahwa tingkat kematangan gonad pada 50 ekor ikan motan bervariasi sehingga untuk sampel pengukuran diameter dipilih ikan sampel yang memiliki tingkat kematangan paling tinggi yaitu pada ikan betina adalah ikan no. 47 dan pada ikan jantan adalah ikan no. 37. Tahap kematangan gonad ovari pada ikan motan betina yang menjadi sampel menurut Kesteves adalah tahap V (bunting) dan Nikolsky adalah tahap IV (masak). Begitu juga testes pada ikan sampel motan jantan sudah mencapai tahap IV menurut Nikolsky dan tahap V menurut Kesteves. Sedangkan IKG testes ikan sampel adalah 0,4089 % dan ovari ikan sampel adalah 16,776 %.  Hal ini menunjukkan perbandingan berat gonad ikan betina terhadap berat total tubuh ikan betina lebih besar daripada perbandingan berat gonad ikan jantan terhadap berat total tubuhnya.






                                     V. KESIMPULAN DAN SARAN      

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama praktikum didapatkan bahwa ikan motan (T.  thynnoides). Ciri ikan motan jantan adalah bentuk badan tidak terlalu melengkung, bentuk kepala lebih merata, ukuran kepala lancip, dasar sirip dada lebih keras, letak sirip perut lebih panjang, bentuk lubang genital bulat (tumpul). Sedangkan ciri ikan motan betina adalah badan melengkung, perut membujur dan mendatar sampai ke anus, bentuk kepala lebih besar dan dasar sirip dada lunak, bentuk sirip perut lebih pendek dan bentuk lubang genital menonjol (agak lancip).
Data morfometrik antara ikan jantan dan betina cukup bervariasi sesuai jenis kelaminnya. Ikan sampel yang diambil gonadnya untuk penghitungan IKG adalah ikan no. 47 untuk ovari dan ikan no. 37 untuk testes dengan nilai IKG 0,4089 % dan 16,776 %.

5.2. Saran
            Penulis menyarankan agar praktikum dapat dilakukan sesuai dengan langkah – langkah praktikum dan menggunakan ikan yang segar sehingga penga-matan dapat dilakukan dengan lebih teliti dan cermat.






DAFTAR PUSTAKA

EFFENDI, M. I. 1997.  Metodologi Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 122 hal.

KOTTELAT, M., et al. 1993.  Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition Limited. Munich. Germany. 293 hal.

PULUNGAN, C. P., et al. 2005. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Univesitas Riau. Pekanbaru. 80 hal. (tidak diterbitkan. Hanya untuk kalangan sendiri).

PUTRA, R. M., et al. 2004. Penuntun Praktikum Ichthyology. Laboratorium Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Univesitas Riau. Pekanbaru. 74 hal. (tidak diterbitkan. Hanya untuk kalangan sendiri).

SAANIN, H. 1995. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta. Bandung. 262 hal.

SUMANTADINATA, K. 1983. Pengembangbiakan Ikan-Ikan Pemeliharaan di Indonesia. Sastra Budaya. Bogor. 129 hal.

TIM IKHTIOLOGI. 1989. Penuntun Praktikum Ichthyology. Laboratorium Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Univesitas Riau. Pekanbaru. 45 hal. (tidak diterbitkan. Hanya untuk kalangan sendiri).









Share this artikel and Subscribe Free Update articel by email :
Di posting oleh : Unknown , Update pada : Thursday, June 07, 2012 | ► 1 comments

1 comment :

Unknown said...

silahkan dimanfaatkan setiap artikel yang ada di blog ini dengan sebaik-baiknya...

dan semoga bisa membantu/

  • our skills

  • Blogspot Design
  • Blogspot Tutorial
  • Web Design
  • Logo Design
  • Poster Design
  • Banner Design
  • Design Grafis
  • Video Editing
  • Fotograph
  • video shoting
  • Tatto Design
  • Air Brus Design
  • Photoshop
  • Coreldraw
  • Macromedia Dreamweaver
  • Donate

  • bri-logo
  • bni-logo
  • Bca-logo
  • Mandiri-logo
  • Paypal-logo
hubungi sayalink exchangeDiskusi