my




LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN DINAMIKA POPULASI KONDISI PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN DINAMIKA POPULASI KONDISI PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS



Asisten :

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
DINAMIKA POPULASI
KONDISI PERIKANAN
PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS





Oleh

ZAINUDIN








FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012




KATA PENGANTAR


Allhamdulillah rabbil alamin, puji syukur penulis haturkan ke-hadirat Allah SWT, dalam merampungkan sebuah amanah yang cukup besar artinya bagi penulis dan insya Allah bagi pembaca. Sholawat serta salam penulis doakan semoga selalu tercurah pada Nabi Muhammad Saw, yang selalu jadi panutan dan teladan bagi penulis dalam berbuat dan bertindak.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Asisten Praktikum Dinamika Populasi, dan juga semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Dinamika Populasi ini, namun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Tiada manusia yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembimbing dan pembaca, yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan, untuk masukan penulis, agar lebih baik. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.


                                                                            Pekanbaru,  25 Mei 2012

 


                                                                                                            ZAINUDIN



DAFTAR ISI


Isi                                                                                                                Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................               i
DAFTAR TABEL....................................................................................              ii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................             iii
I.   PENDAHULUAN...............................................................................              1    
1.1.  Latar Belakang.........................................................................              1
1.2.  Tujuan dan Manfaat.................................................................              3

II.  TINJAUAN PUSTAKA....................................................................              4

III. METODE PRAKTIKUM.................................................................              9
            3.1. Waktu dan Tempat..................................................................              9
            3.2. Bahan dan Alat........................................................................              9
            3.3. Metode Praktikum...................................................................              9      3.4. Prosedur Parktikum             10             .......................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................            11
            4.1. Hasil.........................................................................................            11
            4.2. Pembahasan.............................................................................            11

V.  KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................            15
            5.1. Kesimpulan..............................................................................            15
            5.2. Saran........................................................................................            15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 



I.PENDAHULUAN


1.1.  Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi perikanan melimpah, namun baru sebagian kecil dimanfaatkan dengan baik. Di samping itu, Indonesia juga mempunyai potensi perikanan darat yang baik dikembangkan untuk budidaya, penangkapan, pengolahan serta pemasaran. Selanjutnya dengan diakuinya Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia telah menambah potensi perikanan laut.
Sumatera Barat merupakan  salah  satu  wilayah  Negara  Republik  yang  sebagian  besar  wilayahnya  sekitar   329.867,61 km  dengan luas  lautnya 2 35.306 km (71,33%)  sedangkan daratan hanya sekitar 94.561,6 km (28,67%) .Kondisi perairan yang sangat menjadikan sektor perikanan dapat menjadi sektor andalan setalah sektor migas.Pada akhir tahun 2004 dicatat hasil produksi perikanan budi daya berupa Tambak sebanyak 1.050,6 ton, kolam 15.974,9 ton, keramba 2.362,6 ton dan perikanan sawah mencapai 9,4 ton (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Barat, 2004)
Untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya kelautan berbagai cara dapat dilakukan, antara lain mengusahakan dan mengembangkan perikanan dalam rangka peningkatan daya guna dan daya saing komoditi itu sendiri. Adanya usaha pendayagunaan komoditi perikanan baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta telah dirasakan adanya kemajuan yang  mendorong pembangunan negara secara umum dan perekonomian rumah tangga secara khusus.
Salah satu komoditi yang potensial untuk diusahakan adalah perikanan, karena ikan merupakan komoditi yang dapat dipanen sepanjang tahun atau tidak terlalu tergantung pada musim. Ikan merupakan komoditi yang sangat dibutuhkan oleh manusia baik yang dikonsumsi langsung maupun yang melalui proses lebih lanjut, seperti yang dikemukakan Dahuri Rokhmin (2002)
Berdasarkan data Statistik Perikanan yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Barat sekitar 81% produksi perikanan Sumatera Barat dihasilkan dari perikanan tangkap, baik dari perikanan tangkap perairan laut (74.85%), maupun dari perikanan tangkap perairan umum (6.15%). Sisanya sebesar 19% dihasilkan dari perikanan budidaya di perairan Tawar. Dilihat dari jenis-jenis ikan yang dihasilkan, lebih dari 64% (66 jenis) dihasilkan dari perikanan tangkap, dan hanya sekitar 34% (12 jenis) yang dihasilkan dari perikanan budidaya.
Potensi sumberdaya perikanan tangkap yang dimiliki propinsi Sumatera Barat meliputi sumberdaya ikan pelagis (besar dan kecil), ikan demersal, ikan karang (ikan konsumsi dan ikan hias), udang penaid dan krustase lainnya serta penyu laut. Semua sumberdaya perikanan tangkap tersebut merupakan potensi yang sangat dihandalkan di Sumatera Barat, karena mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan banyak ditemukan di perairan Sumatera Barat.
            Pelabuhan bungus ini merupakan bagian dari Propinsi Sumatera Barat   yang memiliki laut sebagai lahan untuk dikembangkan dalam bidang perikanan tangkap, alat tangkap yang digunakan dipelabuhan ini bermacam-macam yaitu berupa pukat pantai, pukat cincin, jaring insang, jaring lingkar, bubu, jaring insang tatap, bagan, serok, long line, dan tonda.
   Dari keterangan diatas pelabuhan Bungus dijadikan sasaran untuk dilakukannya praktikum Dinamika Populasi yaitu sesuai antara potensi umum pelabuhan tersebut dengan harapan seluruh mahasiswa dapat mengetahui tentang  studi mempelajari stok ikan yang ada di suatu perairan khususnya di pelabuhan Bungus. 
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum
            Tujuan melakukan praktikum dinamika populasi adalah untuk mengetahui stok serta gambaran populasi ikan yang terdapat di Perairan Pelabuhan Bungus dan untuk mengetahui sifat-sifat sosial di daerah tersebut.
            Manfaat praktikum adalah untuk menambah pengetahuan  dan wawasan praktikan, untuk mendapatkan data dan informasi mengenai perikanan.   








II. TINJAUAN PUSTAKA




2.1.  Sumberdaya Perairan
Menurut Kasry (2003) menyatakan bahwa perairan umum adalah bagian dari permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi air, baik air tawar, air payau, maupun air laut. Perairan tawar menyebar mulai dari air laut surut terendah kearah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami atau buatan (waduk/ kolam).
Laut mempunyai berbagai fungsi diantaranya adalah sebagai sarana transfortasi, usasaha budidaya, aktivas penduduk seperti MCK, usaha penangkapan dan lain sebainya. Selain itu perairan laut merupakan lingkungan hidup yang berfungsi sebagai media tempat tumbuh organisme, tempat berkembang biak, untuk pergerakan pembawa zat hara serta pelarut gas-gas dan mineral (Soesono, 1977). Sedangkan menurut  Odum (1971), sungai dapat menerima bahan-bahan asing dari luar yang menyebabkan berubahnya kualitas air, sehingga hidro-biota yang hidup di dalamnya mengalami gangguan.
Teluk Bungus terletak sekitar 20 kilometer di sebelah selatan kota Padang. Untuk mencapainya harus melalui jalan ke Teluk Bayur dan terus ke arah selatan melalui jalan berliku di perbukitan di tepi pantai. Sepanjang jalan di punggung bukit ini terlihat pemandangan yang indah dan memukau. Terutama pemandangan ke arah lautan Hindia yang luas terbentang, dengan warna biru berkilau. Teluk Bungus merupakan sebuah teluk yang cukup luas, bahkan lebih luas dari pelabuhan Teluk Bayur, dan menjadi objek wisata yang sangat popular di kota Padang. Dikelilingi oleh perbukitan, bibir pantai Teluk Bungus terlihat agak sempit di bagian utara dan selatan. Jalan masuk ke pantai di teluk ini  terletak di bagian tengah teluk, menurun dari bukit ke arah pantai yang lebih lebar di bagian ini. (http://www.cimbuak.net/content/view/1042/6/)
Jumlah stok ikan di suatu perairan selalu berubah-ubah setiap tahunnya. Hal ini disebabkan perpindahan ikan tersebut ke tempat lain untuk memijah atau mencari makan sehingga Pendugaan kelimpahan suatu stok sangat diperlukan untuk menduga berbagai parameter lainnya sperti untuk menduga laju penangkapan, untuk menduga dampak pengolahan sumberdaya ikan terhadap populasi ikan, mortalitas, dan rekrutmen dari suatu stok. (Gulland, J.A. 1973)


2.2. Perikanan
Perikanan merupakan suatu usaha atau kegiatan manusia untuk memanfaatkan sumberdaya hayati perairan. Ditinjau dari kegiatan pemanfaatan sumberdaya perikanan pada umumnya dapat dibagi atas dua, yaitu : 1) penangkapan ikan dan binatang lainnya yang dilakukan oleh para nelayan di laut, rawa, sungai dan danau yang dikenal dengan usaha penangkapan ikan, dan 2) pemeliharaan ikan dan binatang lainnya yang dilakukan oleh petani ikan di kolam, sawah, perairan umum dan di tepi pantai. Usaha ini lebih dikenal dengan usaha budidaya perikanan (Effendi, 1979).
           Secara umum perikanan didefenisikan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang menyangkut; (1) kegiatan produksi yang menyangkut cara mengasilkan ikan baik dengan cara penangkapan maupun budidaya.(2) Kegiatan pengolahan yaitu melakukan sesuatu terhadap ikan yang telah dihasilkan sehingga merubah keadaan, bentuk dan nilai ekonomisnya.(3) Pemasaran ikan yang menyangkut segala kegiatan memperdagangkan ikan mulai dari produsen sampai ke konsumen (Fauzi,1985).
          Dirjen Perikanan (1978) menyatakan bahwa yang menjadi dasar utama dalam memajukan dan mengembangkan perikanan adalah dengan peningkatan pengenalan jenis- jenis ikan serta pengetahuan tentang habitat, penyebaran dan biologinya. Salah satu usaha memajukan dan mengembangkan perikanan adalah dengan melakukan penelitian tentang biologi ikan.

2.3. Penangkapan   
Sesuai dengan banyaknya alat penangkapan yang digunakan di Indonesia, maka Subani dan Barus (1988) menyatakan bahwa Indonesia memiliki banyak jenis alat penangkapan untuk ikan, udang dan biota laut lainnya, dimana kehadiran alat tangkap ini tidak secara bersamaan, tetapi secara bertahap sesuai dengan perkembangan usaha perikanan dan menurut komoditi yang diperlukan.
Usaha penangkapan ikan merupakan suatu usaha manusia untuk menghasilkan suatu hasil tangkapan baik itu berupa ikan maupun organisme lainnya di suatu perairan. Ayodhyoa, (1981) .



2.4. Pengolahan  Ikan
Ikan merupakan produk yang sangat mudah mengalami pembusukan.  Menurut Murniyati dan Sunarman (2000) secara umum kerusakan atau pembusukan ikan dan hasil olahnya dapat digolongkan pada: (1) kerusakan biologi, (2) kerusakan enzimatis, (3) kerusakan fisika, (4) kerusakan kimiawi.
Ikan segar atau ikan basah adalah ikan yang belum atau tidak diawetkan dengan apapun kecuali semata- mata didinginkan dengan es. Penangan ikan segar ini dilakukan sejak ikan ditangkap sampai saat diterima oleh pemakainya (konsumen) (Murniyati dan Suharman, 2000). Dan dijelaskan oleh keduanya pula prinsip- prinsip dalam pencegahan pembusukan, yaitu dengan mengurangi jumlah bakteri dan enzim, membunuh atau mengambat kegiatan bakteri dan enzim serta melindungi ikan dari pencemaran.

2.5. Pemasaran Perikanan              
Menurut Syamsudin (1980), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemasaran perikanan Indonesia antara lain (1). Usaha masih bersifat sambilan, (2). Terbatasnya modal yang dimiliki, (3). Kurangnya bimbingan dari pihak yang berwenang, (4). Terbatasnya pendidikan yang dimiliki oleh petani ikan. Oleh karena itu pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal adalah: (1) Pengadaan dan penyediaan serta penyederhanaan sarana dan prasarana usaha perikanan, (2). Sarana pendidikan bagi petani, (3). Pendidikan, dan latihan penyuluhan dalam rangka alih ekonomi teknologi bagi para petani.

2.6. Permasalahan dalam Perikanan
Pembangunan perikanan pada dasarnya merupakan proses upaya manusia untuk memanfaatkan sumber dayahati perikanan dan sumberdaya perairan melalui kegiatan ikan, pembudidayaan ikan, seiring dengan pengembangan sumberdaya manusia, pemanfaatan modal, pengembangan dan kesejahteraan, peningkatn kerja dan berusaha serta peningkatan devisa Negara, disertai upaya-upaya pemeliharaan dan pelestarian sumberdaya hayati dan lingkungan secara alami (Malik, 1998).

 






















III. METODE PRAKTIKUM





3. 1. Waktu dan Tempat
   Praktikum lapangan dinamika populasi ini dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 4 dan 6 April 2012 yang bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera  Bungus Sumatera Barat.

3. 2. Bahan dan Alat
            Peralatan yang digunakan dalam praktikum Dinamika Populasi ini adalah kamera untuk mendokumentasikan gambar, kuisioner, dan alat-alat tulis untuk mencatat data primer dan data sekunder yang didapat dari lokasi praktikum.

3. 3. Metode Prakikum
   Metode praktikum yang digunakan adalah metode survey yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokasi praktek serta wawancara dengan beberapa orang masyarakat perikanan atau nelayan yang ada di lokasi tersebut. Data yang dikumpulkan terdiri dari: 1) data primer yaitu data hasil observasi di lokasi dan wawancara langsung dengan para petani ikan yang mencakup, penangkapan,  pengolahan, dan penjual ikan. 2) data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan atau instansi yang terkait.



3.4. Prosedur Praktikum
       Adapun prosedur dari praktikum ini yaitu untuk data primer praktikan  melakukan wawancara atau tanya jawab kepada masyarakat perikanan atau para nelayan yang ada disekitar pelabuhan perikanan samudera bungus seputar aktivitas perikanan yang mereka lakukan. Sedangkan untuk data sekunder praktikan memperolah data dari pegawai dinas terkait.
       Pada hari pertama, semua praktikan mengikuti seminar atau presentasi seputar kegiatan perikanan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Sumatera Barat oleh salah seorang pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan. Melalui seminar yang dilengkapi dengan diskusi ini, para praktikan memperoleh data sekunder yang cukup lengkap dan memuaskan.
       Selanjutnya seluruh praktikan mulai berinteraksi dengan para nelayan yang kapalnya sedang bersandar di pelabuhan untuk mendapatkan data primer. Secara bergantian praktikan menanyakan banyak hal seputar aktivitas mereka ketika melakukan penangkapan. Mulai dari persiapan, anggaran, bahan logistik, waktu penangkapan, lama penangkapan, alat penangkapan dan lain-lain.
       Pada hari kedua kembali praktikan melengkapi data primer dengan mewawancarai lagi nelayan yang berbeda. Kebetulan pada hari kedua ada sebuah kapal yang baru kembali dari penangkapan. Sehingga praktikan memperoleh pengalaman dan informasi baru.





IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1. Hasil
Pada perairan laut ini hidup bermacam jenis spesies ikan yang merupakan sumber mata pencarian utama bagi penduduk yaitu dengan mengeksploitasi kekayaan sumberdaya perairan tersebut. Ikan yang sering ditangkap oleh nelayan di perairan sekitar Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus ini adalah ikan tuna, ikan ambu-ambu, ikan tuna yellow fin & big eye, cakalang, kembung, tongkol, layaran, bawal, sunglir, lemadang, selar kuning, kerapu, teripang, dan lobster.
Tabel 1. Konversi Alat ke Long Line Januari

No
Jenis Alat
Jumlah (Unit)
Σhasil/hari
Rata Hsl/alat/ hr
Rasio hsl/alat/hr/GN
Effort Konversi GN
1
Long Line
10
105266
10526.6000
1
10
2
Pancing Tonda
1
17
17.0000
0.0016
0.0016
3
Bagan Perahu
2
443
221.5000
0.0210
0.0421
4
Serok
6
86
14.3333
0.0014
0.0082
5
Songko
1
8
8.0000
0.0008
0.0008

Total
20



10.0526

Konv Alat ke LL =10,0526/20 = 1.9895

Tabel 2. Nilai No,Nt,MSY, f Optimal, dan % Eksploitasi

Tahun
C
alat
konv LL
F
c/f
X2
Y2
XY
1
58582
8
1.9895
4.0211
14568.8263
16.1689
212250701
58582
2
89060
12
1.9895
6.0316
14765.6240
36.3799
218023651
89060
3
69361
15
1.9895
7.5395
9199.7165
56.8436
84634784.3
69361
4
69357
11
1.9895
5.5289
12544.3445
30.5692
157360580
69357
5
62509
11
1.9895
5.5289
11305.7721
30.5692
127820482
62509
6
78872
9
1.9895
4.5237
17435.3513
20.4637
303991476
78872
7
42634
12
1.9895
6.0316
7068.4663
36.3799
49963216.3
42634
8
31067
12
1.9895
6.0316
5150.7258
36.3799
26529976.2
31067
9
55636
9
1.9895
4.5237
12298.8286
20.4637
151261184
55636
10
67928
11
1.9895
5.5289
12285.8866
30.5692
150943009
67928
11
55562
10
1.9895
5.0263
11054.2232
25.2638
122195850
55562
12
88301
19
1.9895
9.5500
9246.1808
91.2024
85491858.8
88301

768869
139
23.8744
69.8658
136923.9460
431.2537
1690466769
768869

X2      = Σx² - (Σx)²/n                                           No = a/q
      = 24.4849                                                        = 15.6864
Y2  = Σy² - (Σy)²/n                                           MSY = a2/2b
      = 128119520                                                       = 142315.1072
XY= Σxy - Σx(Σy)/n                                       f Optimal = a/2b
      = -28322.3941                                                            = 7.8432
b    = XY / X²                                                  % Eksploitasi = C/MSY
      = -1156.7306                                                                    =  0.6205
a    = (Σy - b.Σx) / n
      = 18144.9847
q    = 1156.7306
a2   = 329240468
Tabel 3. Konversi Alat ke Long Line Februari
No
Jenis Alat
Jumlah (Unit)
Σhasil/hari
Rata Hsl/alat/ hr
Rasio hsl/alat/hr/GN
Effort Konversi GN
1
Long Line
10
105134
10513.4000
1.0000
10.0000
2
Purse seine
2
46395
23197.5000
2.2065
4.4129
3
Pancing Tonda
2
70
35.0000
0.0033
0.0067
4
Bagan Perahu
2
1923
961.5000
0.0915
0.1829
5
Serok
8
162
20.2500
0.0019
0.0154
6
Songko
1
4
4.0000
0.0004
0.0004


25



14.6183

Konv Alat ke LL =14.6183/25 = 1.7102
Tabel 4. Nilai No,Nt,MSY, f Optimal, dan % Eksploitasi
Thn
C
alat
konv LL
F
c/f
x2
y2
xy
1
58582
8
1.7102
4.6779
12523.2614
21.8823
156832075.8005
58582
2
89060
12
1.7102
7.0168
12692.4272
49.2352
161097709.3537
89060
3
69361
15
1.7102
8.7710
7908.0121
76.9301
62536655.2408
69361
4
69357
11
1.7102
6.4321
10783.0310
41.3713
116273756.8248
69357
5
62509
11
1.7102
6.4321
9718.3627
41.3713
94446573.8215
62509
6
78872
9
1.7102
5.2626
14987.3063
27.6948
224619348.9228
78872
7
42634
12
1.7102
7.0168
6076.0043
49.2352
36917828.2780
42634
8
31067
12
1.7102
7.0168
4427.5279
49.2352
19603003.5466
31067
9
55636
9
1.7102
5.2626
10571.9872
27.6948
111766912.4529
55636
10
67928
11
1.7102
6.4321
10560.8623
41.3713
111531812.8096
67928
11
55562
10
1.7102
5.8473
9502.1331
34.1911
90290532.8476
55562
12
88301
19
1.7102
11.1099
7947.9524
123.4300
63169947.7578
88301

768869
139
20.5222
81.2777
117698.8679
583.6427
1249086157.6566
768869

X2      = Σx² - (Σx)²/n                                           No = a/q
      = 33.1369                                                        = 18.2487
Y2  = Σy² - (Σy)²/n                                           MSY = a2/2b
      = 94667533.0774                                                = 142315.1072
XY= Σxy - Σx(Σy)/n                                       f Optimal = a/2b
      = -28322.3941                                                            = 9.1243
b    = XY / X²                                                  % Eksploitasi = C/MSY
      = -854.7084                                                                      =  0.6205
a    = (Σy - b.Σx) / n
      = 15597.3021
q    = 854.7084
a2   = 243275833

Tabel 5. Konversi Alat ke Long Line Maret
No
Jenis Alat
Jumlah (Unit)
Σhasil/hari
Rata Hsl/alat/ hr
Rasio hsl/alat/hr/GN
Effort Konversi GN
1
Long Line
12
104410
8700.8333
1.0000
12.0000
2
Purse seine
1
5420
5420.0000
0.6229
0.6229
3
Pengangkut Ikan
2
17017
8508.5000
0.9779
1.9558
4
Bagan Perahu
5
16234
3246.8000
0.3732
1.8658
5
Serok
12
99
8.2500
0.0009
0.0114


32



16.4559

Konv Alat ke LL =16.4559/32 = 1.9446
Tabel 6. Nilai No,Nt,MSY, f Optimal, dan % Eksploitasi
Thn
C
alat
konv LL
f
c/f
x2
y2
xy
1
58582
8
1.9446
4.1140
14239.7603
16.9248
202770772.1243
58582
2
89060
12
1.9446
6.1710
14432.1128
38.0808
208285879.9540
89060
3
69361
15
1.9446
7.7137
8991.9225
59.5012
80854670.8608
69361
4
69357
11
1.9446
5.6567
12261.0054
31.9984
150332253.9655
69357
5
62509
11
1.9446
5.6567
11050.4086
31.9984
122111529.8037
62509
6
78872
9
1.9446
4.6282
17041.5391
21.4204
290414053.2647
78872
7
42634
12
1.9446
6.1710
6908.8109
38.0808
47731667.8165
42634
8
31067
12
1.9446
6.1710
5034.3864
38.0808
25345045.9341
31067
9
55636
9
1.9446
4.6282
12021.0349
21.4204
144505280.6982
55636
10
67928
11
1.9446
5.6567
12008.3853
31.9984
144201316.4998
67928
11
55562
10
1.9446
5.1425
10804.5415
26.4450
116738116.0236
55562
12
88301
19
1.9446
9.7707
9037.3373
95.4663
81673465.1794
88301

768869
139
23.3351
71.4803
133831.2448
451.4156
1614964052.1245
768869

X2      = Σx² - (Σx)²/n                                           No = a/q
      = 25.6296                                                        = 16.0489
Y2  = Σy² - (Σy)²/n                                           MSY = a2/2b
      = 122397211.6624                                              = 142315.1072
XY= Σxy - Σx(Σy)/n                                       f Optimal = a/2b
      = -28322.3941                                                            = 8.0245
b    = XY / X²                                                  % Eksploitasi = C/MSY
      = -1105.0665                                                                    =  0.6205
a    = (Σy - b.Σx) / n
      = 17735.1439
q    = 1105.0665
a2   = 314535328.8503


4.2. Pembahasan
4.2.1. Sumberdaya Perikanan
            Dari ikan- ikan yang ditangkap oleh nelayan, yang menjadi komoditas unggulan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus adalah ikan Tuna. Ikan Tuna ekspor segar diproses oleh PT. Sinar Agro Marine Utama dan PT. global Surya Perkasa, Ikan Tuna Ekspor olahan berupa loin dan steak diproses oleh PT. Dempo Andalas Samudera, sedangkan Tuna local dipasarkan langsung ke Padang, Sibolga, Medan, jambi, dll.
Untuk menduga kelimpahan suatu stock ikan maka ada beberapa metode untuk  menentukannya antaralain sebagaiberikut;
1)      Metoda Indeks Kelimpahan
2)      Metoda Enumerasi
3)      Metoda Sensus tunggal dan Sensus berganda
4)      Metode komposisi hasil tangkapan
5)      Metoda Pengosongan
6)      Metoda Pendugaan populasi sesungguhnya

4.2.2. Alat Tangkap
Di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus jenis alat tangkap yang digunakan nelayan adalah Dengan alat tangkap dan armada yang beroperasi terdiri dari Long Line, Pancing Tonda, Bagan Perahu, Serok, dan Songko. Sedangkan armada yang digunakan adalah adalah kapal penangkap dan alat pendukung lainnya. Dalam melakukan operasi penangkapan mereka biasanya meletakkan alat tangkap ke fishing ground pada pagi hari sekitar jam 06.00 dan mengangkatnya pada pagi harinya lagi.

4.2.3. Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus adalah pemasaran ikan segar dari hasil tangkapan. Khusus ikan tuna dan ikan-ikan besar diolah dulu pada dua perusahaan besar yang ada di pelabuhan Bungus hingga dipasarkan keluar kota maupun diekspor.  Sedangkan ikan lain ada yang langsung dijual di pasar terdekat.















V. KESIMPULAN DAN SARAN





5.1. Kesimpulan

Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus merupakan pelabuhan terbesar yang ada di Sumatera Barat. Kegiatan perikanan di pelabuhan ini meliputi usaha penangkapan, pengolahan ikan, dan perbengkelan kapal.
Jenis ikan yang tertangkap diantaranya ikan ikan tuna yellow fin & big eye, cakalang, kembung, tongkol, layaran, bawal, sunglir, lemadang, selar kuning, kerapu, teripang, dan lobster. Dengan alat tangkap dan armada yang beroperasi terdiri dari Long Line, Pancing Tonda, Bagan Perahu, Serok, dan Songko.

5.2. Saran
Seharusnya praktikan lebih serius dalam praktikum Dinamika Populasi ini, tidak hanya bermain- main. Dan asisten juga seharusnya lebih memperhatikan praktikannya.


DAFTAR PUSTAKA


Ayodhyoa., 1981. Metode Penangkapan Ikan. Penerbit Yayasan Dewi Sri. Bogor. 97 hal.

Dirjen Perikanan Tangkap Departemen Perikanan dan Kelautan. 2005. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan.

Effendi, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 97 hal.

Fauzi. 1985. Pengantar Pengetahuan Peta. Pelatihan Pejabat Eselon IV Pemerintahan Daerah Tk.II Indragiri Hilir. Riau. 11 hal.
Kasry.A., 2003. Manajemen Sumberdaya Perairan dalam Pengantar Perikanan dan Ilmu Kelautan. Feliatra dan I. Syofyan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Universitas Raiau Press. 75 hal.
Malik. B.A. 1998. Prospek Pembangunan Perikanan di daerah Riau. Hal 158-185. dalam Feliatra (ed). Stretegi Pembangunan Perikanan dan Kelautan Nasional dalam Meningkatkan Devisa Negara. UNRI Press. Riau

Murniyati, A. S dan Sunarman., 2000. Pendinginan, Pengawetan dan Pembekuan. Penerbit Kanisius, yogyakarta. 220 hal.

Odum 1871. Masyarakat Perikanan Nusantara Dalam Pembangunan Nasional. Makalah Seminar Prospek Perikanan Riau Dalam Menghadapi Pasar Bebas Tanggal 18 November 1996. Pekanbaru. 11 hal.

Soesono, S. 1993. Teknologi Penangkapan dan Pengolahan Ikan. Yayasan Kanisius, Jakarata, 63 hal.

SUBANI, W., H.R. BARUS. 1988. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Balai Penelitian Perikanan Laut. Bahan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. 248 hal.
Syamsuddin, A.R. 1990. Pengantar Perikanan. Karya Nusantara, Jakarta. 58 hal.



 







                                                                                         


                                                     






LAMPIRAN























Lampiran 1. Sarana dan Prasarana PPS Bungus


Pelabuhan Bungus                                                    Reservoir dan Tangki Air
                                                                       





                       
























Share this artikel and Subscribe Free Update articel by email :
Di posting oleh : Unknown , Update pada : Friday, May 25, 2012 | ► 0 comments

No comments :

  • our skills

  • Blogspot Design
  • Blogspot Tutorial
  • Web Design
  • Logo Design
  • Poster Design
  • Banner Design
  • Design Grafis
  • Video Editing
  • Fotograph
  • video shoting
  • Tatto Design
  • Air Brus Design
  • Photoshop
  • Coreldraw
  • Macromedia Dreamweaver
  • Donate

  • bri-logo
  • bni-logo
  • Bca-logo
  • Mandiri-logo
  • Paypal-logo
hubungi sayalink exchangeDiskusi