Asisten : Delvi Azwar
LAPORAN
FISIOLOGI HEWAN
MENENTUKAN LAJU PERNAFASAN, MELIHAT MORFOLOGI DAN JANTUNG
IKAN BEBERAP MENIT SETELAH MATI KARENA PENCEMARAN DAN MENENTUKAN LAJU DENYUT
JANTUNG IKAN
OLEH
:
ZAINUDIN
NIM
: 0804113884

FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
LABORATORIUM
BIOLOGIPERIKANAN
UNIVERSITAS
RIAU
PEKANBARU
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1. Latar
Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Tujuan
Praktikum...................................................................................... 2
1.3. Manfaat
Praktikum.................................................................................... 2
II. TINJAUAN
PUSTAKA................................................................................ 3
III. BAHAN
DAN METODE................................................................ ............. 7
3.1.
Waktu dan Tempat.................................................................................... 7
3.2.
Bahan dan Alat.......................................................................................... 7
3.3.
Metode Praktek......................................................................................... 7
3.4.
Prosedur Praktek....................................................................................... 8
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN........................................................ ........... 10
4.1.
Hasil......................................................................................................... 10
4.2.
Pembahasan............................................................................................. 11
V. KESIMPULAN
DAN SARAN....................................................... ........... 14
5.1.
Kesimpulan.............................................................................................. 14
5.2.
Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
LAMPIRAN............................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan
kepada allah swt atas segala rahmat dan karunia-nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan menentukan laju
pernafasan, melihat morfologi dan jantung ikan beberap menit setelah mati
karena pencemaran dan menentukan laju denyut jantung ikan
Dalam
kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen dan para teman-teman yang telah banyak membantu, memberikan
arahan-arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama pembuatan laporan ini. Saya menyadari bahwa penyusunan laporan,
materi dan cara penulisan kata-kata masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini sehingga berguna bagi kita semua.
Sebagai
penutup, saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Pekanbaru,
16 Mei 2012
ZAINUDIN

1.1. Latar belakang
Ikan adalah hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang
berdarah dingin (poikilothermal) dimana hidupnya dilingkungan air, pergerakan
dan keseimbangan dengan menggunakan sirip serta pada umumnya bernafas dengan
insang. (Raharjo, 2005).
Dalam proses pernafasan
ikan terdapat beberapa tahapan-tahapan yaitu respirasi eksternal dan respirasi
internal. Respirasi eksternal merupakan sebentuk pertukaran gas, sehingga
oksigen (O2) dari paru-paru masuk kedalam darah, dan karbondioksida (CO2) dan
air (H2O) keluar dari darah masuk ke paru-paru. Sedangkan respirasi internal
merupakan proses pertukaran karbondioksida (CO2) dengan oksigen (O2) di tingkat
sel (Tambayong, 2003).
Proses
pernafasan merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup suatu organnisme di
muka bumi ini, dimana proses pernafasan terdiri dari ekspirasi atau
menghembuskan udara serta inspirasi atau menghirup udara. Hal ini sesuai dengan
pendapat Rachman (2003) yang menyatakan bahwa proses pernapasan terdiri dari
dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau menarik napas dan menghembuskan udara
atau mengeluarkan napas. Menghirup udara disebut inspirasi dan menghembuskan
udara disebut ekspirasi.
Tujuan dari
praktikum pengamatan menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang
dan jantung ikan beberapa menit setelah mati karena pencemaran dan menentukan
laju denyut jantung pada ikan adalah agar kita mengetahui pengaruh
bahan pencemar yang masuk ke perairan terhadap morfologi jantung dan insang
ikan serta pengaruh bahan polutan terhadap denyut jantung pada ikan.
Manfaat dari
praktikum menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang dan jantung ikan
beberapa menit setelah mati karena pencemaran dan menentukan laju denyut
jantung pada ikan adalah menambah
pengetahuan tentang denyut jantung pada ikan, laju pernafasan ikan serta pengaruh
bahan polutan yang masuk ke perairan terhadap jantung dan insang ikan.

Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai,
lautan
dan air tanah
akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian
penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari
siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata (Halimah. 2005).
Sumber
polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada
beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang
mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk
pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk
pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas (Nurdin. 2004).
Dalam
proses pernafasan ikan terdapat beberapa tahapan-tahapan yaitu respirasi
eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan sebentuk
pertukaran gas, sehingga oksigen (O2) dari paru-paru masuk kedalam darah, dan
karbondioksida (CO2) dan air (H2O) keluar dari darah masuk ke paru-paru.
Sedangkan respirasi internal merupakan proses pertukaran karbondioksida (CO2)
dengan oksigen (O2) di tingkat sel (Tambayong, 2003).
Proses
pernafasan merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup suatu organnisme di
muka bumi ini, dimana proses pernafasan terdiri dari ekspirasi atau
menghembuskan udara serta inspirasi atau menghirup udara. Hal ini sesuai dengan
pendapat Rachman (2003) yang menyatakan bahwa proses pernapasan terdiri dari
dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau menarik napas dan menghembuskan udara
atau mengeluarkan napas. Menghirup udara disebut inspirasi dan menghembuskan
udara disebut ekspirasi.
Jantung adalah
suatu organ yang berupa benda berongga dan terletak dalam ronga ruang
mediastinal atau bagian posterior lengkung insang. Organ ini merupakan suatu
pompa yang terdiri atas otot licin yang secara ritmis berkontraksi untuk
memompa darah dari vena ke arteri. Untuk melaksanakan fungsi ini jantung
mempunyai suatu sistem klep yang menyebabkan darah mengalir ke satu arah. Jantung
pada ikan dibangunkan oleh dua ruangan yang terletak di bagian posterior
lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Kedua ruang
tersebut ialah atrium (auricle) yang berdinding tipis dan ventricle yang
berdidnding tebal (Efendi. 2006).
Insang merupakan alat pernapasan ikan.
Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen yang banyak mengandung
lamela (lapisan tipis). Pada filamen terdapat pembuluh darah
yang mengandung kapiler sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2.
Ikan yang hidup di tempat berlumpur mempunyai labirin
yang merupakan perluasan insang berbentuk lipatan berongga tidak teratur.
Labirin berfungsi untuk menyimpan cadangan oksigen sehingga ikan tahan pada
kondisi kekurangan oksigen. Misal pada ikan lele
dan ikan gabus
(Rachman. 2003).
Secara fungsional, mekanisme untuk
memompa air ke insang sangat bervariasi tergantung pada spesies ikan tersebut.
Namun, secara umum ikan mampu untuk mengurangi tekanan dalam rongga mulut
mereka dengan menurunkan dasar mulut dan melebarkan kulit luar yang melindungi
insang yang disebut operculum. Penambahan volume ini akan menurunkan tekanan di
dalam mulut sehingga menyebabkan air masuk ke dalam. Ikan kemudian akan
menaikkan dasar mulut mereka dan menutup katup insang sehingga air tidak dapat
keluar kembali. Tekanan di dalam rongga mulut ikan kemudian akan meningkat, dan
karena tidak ada jalan untuk air kembali keluar, air dipaksa melalui operkulum
yang terbuka dan melintasi insang (Sofyan. 2004).
Susanto (2005) mengatakan bahwa Insang
sendiri memerlukan luas permukaan yang sangat besar untuk mencukupi kebutuhan
oksigen yang diperlukan. Di udara, kadar oksigen sekitar 21%, sedangkan di
dalam air, kadar oksigen hanya sekitar 0,0004-0,0008% saja. Karena itu, jika
ikan tidak memiliki luas permukaan insang yang besar untuk menyerap oksigen
yang cukup, maka ikan akan mati lemas karena kekurangan udara. Hewan berdarah
dingin juga cenderung memiliki metabolisme yang lebih rendah dibandingkan hewan
berdarah panas. Hal ini membantu sangat membantu mereka untuk mengatasi
lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah. Jika saja ikan merupakan hewan
berdarah panas, maka metabolisme akan meningkat ke titik dimana oksigen yang
tersedia di air tidak akan mencukupi untuk membantu ikan.
3.1. Waktu dan
tempat
Praktikum
fisiologi hewan air tentang menentukan laju pernafasan, melihat morfologi
insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung ini dilaksanakan pada hari
Kamis, 25 April 2012 pukul 08.00 – 09.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio) dan
deterjen/ bahan pencemar.
Alat yang digunakan pada praktikum adalah pena, pensil, penghapus, penggaris,
serbet, buku gambar, nampan, gunting bedah, wadah, rak tabung reaksi, tabung
reaksi, counter dan buku penuntun praktikum.
Metode yang
digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan langsung terhadap objek
yang akan diamati.
3.4.1 Menentukan laju pernafasan
ü Panjang SL dan TL diukur dan berat badan ikan yang dijadikan sebagai bio
indicator ditimbang,
ü 4 buah wadah disiapkan dan diberi label 1, 2, 3 dan control. Wadah diisi
dengan air dengan volume yang sama
ü Larutan pencemar diukur untuk wadah 1 sebagai control tidak diberi larutan
pencemar, wadah 2 sebanyak 1 ml dan wadah 3 sebanyak 2 ml
ü Larutan pencemar dimasukkan sesuai dengan label di wadah dan diaduk hingga
merata
ü 5 menit kemudian 4 – 5 ekor ikan dimasukkan ke dalam masing – masing wadah
yang sudah berisi air dan deterjen/ larutan pencemar
ü Sesudah ikan dimasukkan, tingkah laku ikan dilihat dan dicatat. Data yang dicatat
adalah gerakan mulut dan operculum pada 5 menit pertama dan kedua.
ü Untuk melihat laju pernafasan ika, tiap 5 menit ikan diangkat, kemudian
gerakan mulut dan operculum per menit dihitung dengan menggunakan stopwatch.
3.4.2 melihat morfologi insang
dan jantung, menentukan laju denyut jantung.
o Panjang SL dan TL diukur dan berat badan ikan yang dijadikan sebagai bio
indicator ditimbang,
o Wadah berisi air yang tidak diberi bahan pencemar (sebagai kontrol) dan
wadahn yang telah diisi air dan bahan pencemar yang dapat mematikan ikan secera
cepat disiapkan.
o Ikan uji sebanyak 4 – 5 ekor ke dalam wadah berisi bahan pencemar mematikan
dimasukkan dab 2 ekor iakn di dalam wadah berisi airtanpa bahan pencemar.
o 2 ekor ikan uji diambil yang telah mati 5 menit sebelumnya. Insang dan
jantungnya dikeluarkan dan dibedah serta diamati dan dicatat morfologinya.
Tahap berikutnya adalah 2 ekor ikan diambil yang telah mati 10 menit
sebelumnya. Insang dan jantungnya dikeluarkan dan dibedah serta diamati dan
dicatat morfologinya. Jantung dan insang ikan yang mati tetapi bukan karena
larutan pencemar juga diamati.

4.
1. Hasil
4.1.2.
Laju Pernafasan
No
|
Kode Ikan
|
TL
|
SL
|
Bukaan Mulut
|
1.
|
10 Menit
Pertama
A.
1 gr/ml
|
8
|
6,5
|
83
|
B.
2 gr/ml
|
8
|
6
|
80
|
|
C.
3 gr/ml
|
7,5
|
6,2
|
62
|
|
D.
Kontrol
|
7
|
5,5
|
65
|
|
2
|
10 Menit
|
|||
A.
1 gr/ml
|
8
|
6,5
|
64
|
|
B.
2 gr/ml
|
8
|
7
|
64
|
|
C.
3 gr/ml
|
6,8
|
5,6
|
64
|
|
D.
Kontrol
|
7,5
|
6,5
|
63
|
4.1.2.
Morfologi Insang dan Jantung dan Denyut
No
|
Kode Ikan
|
TL
|
SL
|
Denyut/1 menit jantung
|
morfologi
|
|
Insang
|
jantung
|
|||||
1
|
10 Menit Pertama
|
|||||
A
|
94
|
Merah
|
Merah
|
|||
B
|
37
|
Merah Pucat
|
Merah
|
|||
C
|
90
|
Merah Segar
|
Merah pucat
|
|||
D
|
81
|
Merah
|
Merah Pucat
|
|||
2
|
10 menit kedua
|
|||||
A
|
||||||
B
|
74
|
Merah Pucat
|
Merah Pucat
|
|||
C
|
68
|
Merah Pucat
|
Merah Pucat
|
|||
D
|
90
|
Merah
|
Merah
|
4.
2. Pembahasan
Kualitas
perairan akan sangat mempengaruhi kehidupan organisme yang ada didalamnya,
dimana kualitas air akan mempengaruhi fisiologi ikan serta berpengaruh juga
terhadap proses metabolisme di tubuh ikan. Hal ini sesuai dengan hasil yang
diperoleh dalam praktikum ini dimana pengaruh bahan deterjen yang dimasukkan
kedalam tiap-tiap aquarium dengan jumlah yang berbeda-beda memberikan pengaruh
terhadap proses pernafasan pada ikan.
Ikan di
dalam wadah yang tidak diberi larutan pencemar memiliki jumlah bukaan mulut 65 bukaan mulut pada 10 menit
pertama dan 63 bukaan mulut pada 10 menit kedua. Sedangkan ikan yang diberi larutan pencemar 1 ml memiliki
jumlah bukaan mulut sebanyak 83 bukaan
mulut pada 10 menit pertama dan 64 bukaan mulut pada 10 menit
kedua. Ikan yang diberi larutan pencemar 2 ml memiliki jumlah bukaan mulut
sebanyak 83 bukaan mulut pada 10 menit
pertama dan 64 bukaan mulut pada 10 menit
kedua.
Pada saat
air di wadah diberi larutan pencemar, jumlah bukaan mulut ikan meningkat.
Karena pada insang ikan mengalami luka yang disebabkan oleh larutan pencemar
tadi sehingga sistem pernapasannya terganggu. Oleh karena itu ikan harus banyak
men-suplay air yang mengandung oksigen terlarut masuk kedalam mulutnya agar
proses difusi tetap terjadi di insang sehingga jumlah oksigen yang dibutuhkan
tubuh ikan tetap stabil.
Ikan di
dalam wadah yang tidak diberi larutan pencemar memiliki jumlah denyut jantung 81 denyut jantung pada 10 menit pertama dan 85 denyut jantung 10 menit kedua. Sedangkan ikan yang diberi larutan pencemar
1 ml memiliki jumlah denyut jantung sebanyak 94 denyut jantung pada menit pertama
dan 78 denyut jantung pada 10 menit kedua. Ikan yang diberi larutan pencemar 2 ml
memiliki jumlah denyut jantung sebanyak 37 denyut jantung pada 10 menit pertama dan 25 denyut jantung pada 10 menit kedua.
Pada saat
air di wadah diberi larutan pencemar, jumlah denyut jantung meningkaat dan lama
kelamaan melemah. Hal ini terjadi dikarenakan pada saat larutan pencemar
dimasukkan keadaan kualitas air berubah sehingga ikan mengalami stress dan
gelisah sehingga denyut jantungnya pun meningkat dengan cepat. Namun lama –
kelamaan denyut jantung ikan melemah karena tubuh ikan telah menerima pengaruh
negative dari bahan – bahan pencemar yang dimasukkan ke dalam wadah sehingga ikan
mengalami keracunan dan tingkat stress semakin tinggi, keadaan seperti ini
dalam jangka waktu yang lama akan membuat ikan mengalami kematian.
Selain itu
dari morfologi jantung dan insang dapat terlihat bahwa warna jantung ikan
control berwarna merah pekat, warna jantung ikan yang diberiakan larutan pencemar
1 ml berwarna merah, sedangkan warna jantung ikan yang diberikan larutan pencemar
2 ml berwarna merah pucat. Sedangkan
warna insang ikan control berwarna merah pekat, warna insang ikan yang diberiakan
larutan pencemar 1 ml berwarna merah, sedangkan warna insang ikan yang
diberikan larutan pencemar 2 ml berwarna lebih pucat.

5.
1. Kesimpulan
Setiap
bahan polutan yang masuk keperairan jika dalam jumlah yang banyak dan telah
mempengaruhi kualitas perairan itu, sehingga kualitas perairan itu menjadi
tercemar dapat mempengaruhi fisiologi organisme di dalam perairan itu
terutamanya organisme ikan, apabila tingkat pencemarannya yang disebabkan oleh
polutan sangatlah parah, maka hal ini dapat menyebabkan kematian pada organisme
air terutama organisme ikan.
5. 2. Saran
Karena
begitu pentingnya akan kualitas air yang baik terhadap daya dukung kehidupan
ikan, maka sebaiknya kita secara bersama-sama untuk selalu berusaha menjaga
kualitas di suatu perairan agar tidak tercemar dan juga diharapkan tidak
membuang bahan-bahan polutan kedalam perairan.
DAFTAR
PUSTAKA
Efendi. 2006. Ikhtiologi, Suatu Panduan Kerja Laboratorium.
Depdikbud, IPB, Bogor.
Halimah.
2005. Morfologi Jantung Dan Insang Ikan Gurame Osphronemus gouramy
Yang Terinfeksi Cendawan Achlya sp. pada Kepadatan 320 dan 720 Sppora per mL. Skripsi.
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Nurdin.
2004. Budidaya
ikan Mas Secara Intensif. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta
Rachman.
2007. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. PT Rineka Cipta,
Jakarta. 179 hal.
Raharjo. 2005. Fisiologi Hewan Air. CV
Sagung Seto, Jakarta. 64 hal.
Sofyan. 2004. Oseanografi Perikanan I.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
141 hal.
Susanto. 2005. Fisiologi Ikan. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Tembayong. 2003. Pengaruh pemberian
Resin Lebah Terhadap Gambarab Darah Maskoki Carassius auratus Yang
Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Skripsi. Program
Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Share this artikel and Subscribe Free Update articel by email :
My Profil | Author Box
Saya adalah seorang yang suka dengan photografi dan berbagai dunia maya lainnya, saya suka
Bloging dan memiliki ilmu sedikit tentang Design Grafis, Buat sohib sohib yang suka dengan bloging mari sama sama membangun ikatan persaudaraan diantara bloger Indonesia.
Salam bloger....!!
Salam bloger....!!
Di posting oleh :
Wednesday, May 16, 2012
| ►
0
comments
, Update pada :
No comments :
Post a Comment